Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto membeberkan rencana kabinetnya yang akan meluncurkan mega proyek investasi pada 2025. Tak tanggung-tanggung, Prabowo membidik sebanyak 30 proyek raksasa akan dikerjakan beramai-ramai oleh jajaran pembantunya dari Kabinet Merah Putih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah memutuskan mulai tahun ini juga kurang lebih hampir 30 proyek-proyek besar," kata Prabowo saat memberi sambutan dalam peresmian smelter pemurnian emas milok PT Freeport Indonesia, di Gresik, Jawa Timur, pada Senin, 17 Februari 2025. Ia pun menghitung-hitung jumlah proyek yang awalnya berkisar 20 sampai 21, lalu dibulatkan menjadi 30 buah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami lihat ada kemampuan, kemungkinan bisa mencapai hampir 30 proyek, cukup besar," ujar Prabowo. Menurut Prabowo puluhan proyek investasi itu akan tersebar merata dari bidang hulu yang strategis hingga ke hilir yang berdampak langsung ke masyarakat.
Adapun sektor-sektor yang cukup ia perhatikan adalah bidang pertanian dan perikanan. Menurut Prabowo, investasi di sektor pertanian dan perikanan masih sangat penting bagi Indonesia sebab menghasilkan devisa yang besar. Tak hanya itu, kedua sektor itu dianggap Prabowo juga padat karya atau mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Prabowo juga mengestimasi dari investasi 30 proyek itu mampu menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak dibanding jumlah pengangguran di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta jiwa per Februari 2024. Sementara Prabowo menjanjikan akan ada 8 juta pekerjaan yang tercipta. "Perkiraan kami dari program investasi yang kami akan mulai tahun ini, kami bisa menciptakan kurang lebih 8 juta lapangan kerja," ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Prabowo menyampaikan kini pemerintah sangat optimitis melihat perkembangan ekonomi Indonesia. Sembari bersyukur atas sumber daya yang dimiliki Indonesia, Prabowo menekankan komitmennya ke depan. "Sekarang menjadi tugas dan kewajiban kami untuk mengelola sumber daya tersebut dengan sebaik-baiknya dan dengan tertib, dengan good governance, dengan transparansi, dan dengan akuntabilitas yang sebaik-baiknya," kata Prabowo.