Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Produsen Minuman Beralkohol Cap Tikus Melantai di BEI, Ini Profil Perusahaan dan Komisaris Utamanya

Produsen minuman beralkohol merek Cap Tikus, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk., resmi melantai di BEI. Begini profil perusahaan dan komisaris utamanya.

7 Januari 2023 | 13.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jobubu Jarum Minahasa. jobubujarum.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen minuman beralkohol merek Cap Tikus, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk., resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BEER, Jumat, 6 Januari 2023. Seperti apa profil usaha dan siapa saja komisaris yang berada di balik perusahaan yang memproduksi tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jobubu Jarum Minahasa  menyerap dana IPO (Initial Public Offering) sebesar Rp 176 miliar. Dari hasil IPO-nya, BEER mencatatkan oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak 20 kali. Dengan harga Rp 220 per saham, BEER akan menyerap dana IPO sebanyak Rp 176 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut data prospektusnya, perusahaan akan melepaskan paling banyak 800 juta lembar saham baru dari portepel. Jumlah ini setara 20 persen total sahamnya. 

Dengan melakukan IPO, publik atau masyarakat umum dapat memiliki 20 persen saham PT Jobubu Jarum Minahasa. Sementara 80 persen saham PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. dimiliki oleh PT Maju Minuman Minahasa.

Sementara itu, Nico Lieke memiliki 60 persen saham PT Maju Minuman Minahasa. Ini menjadikannya memiliki kewenangan terbesar dalam perusahaan yang mengatur PT Jobubu Jarum Minahasa itu. Selain itu, Nico juga telah ditunjuk sebagai Komisaris Utama produsen Cap Tikus itu.

Profil PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk

Dilansir dari laman resmi PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk, perusahaan yang berbasis di Jakarta Selatan ini mempunyai lisensi kapisitas alkohol terbesar kedua di Indonesia.

Jobubu Jarum Minahasa menyebut telah memproduksi minuman beralkohol sebanyak 90 juta liter per tahun. Dari jumlah tersebut, dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
- Kategori A (kandungan alkohol 0,1 persen - 5 persen): 45 juta liter per tahun
- Kategori B (kandungan alkohol 5,01 persen - 20 persen): 22,5 juta per tahun
- Kategori C (kandungan alkohol 20,01 persen - 55 persen): 22,5 juta per tahun

Adapun produk yang dihasilkan salah satunya adalah minuman beralkohol Cap Tikus. Cap Tikus 1978 diluncurkan pada 2018 oleh Jobubu Jarum Minahasa.

Jobubu Jarum Minahasa menyebut, dalam memproduksi produk Cap Tikus mereka bekerjsama dengan 30 ribu petani aren di Sulawesi Utara. Selain itu, Cap Tikus juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. 

Selanjutnya: Cap Tikus produksi mereka juga ...

Cap Tikus produksi mereka juga telah mendapatkan izin resmi. Selain Cap Tikus, produk produksi Jobubu Jarum Minahasa lainnya adalah Soju. 

Guna memproduksi Soju dengan kualitas terbaik, perusahaan ini mengundang Korean Soju Grand Master sebagai Advisor dalam memastikan kualitas Soju produksi mereka.

Profil Nico Lieke

Berdasar laman resmi perusahaan, Komisaris Utama produsen Cap Tikus ini adalah Nico Lieke. Dia merupakan tokoh yang tidak asing bagi pegiat pariwisata di Sulawesi Utara. Nico menjabat Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Sulawesi Utara sejak 2017.

Sebagai salah satu pimpinan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, ia memperkenalkan manajemen perseroan kepada 9.500 hotel dan 200.000 restoran yang diayomi oleh PHRI.

Nico menyelesaikan pendidikannya di The Wharton School of Business, University of Pennsylvania, Amerika Serikat, dengan gelar Bachelor’s Degree (with Honors) pada 1997. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Oxford University, Inggris, dengan gelar Master of Business Administration pada 2002. Pada tahun ini, ia menjabat sebagai Ketua Forum Bisnis Alumni Oxford University sedunia.

Nico merupakan ahli Corporate Restructuring, Corporate Rapid Growth, dan Corporate Governance. Masih dalam laman perusahaannya, Nico diklaim sebagai “ahli bedah” perusahaan. Disebutkan, ia berpengalaman menyelamatkan 3 perusahan, meningkatkan kinerja 5 perusahan secara signifikan, dan melakukan merger dan akuisisi 8 perusahaan, termasuk merger dari Bank Mandiri di tahun 1998.

Keahlian Nico dimulai sebagai Konsultan Strategic Management di McKinsey & Company dan Deutsche Bank, London. Selain di Indonesia, Nico pernah bekerja dan memimpin tim di Amerika Serikat (Chicago, Washington D.C.) Singapore, Malaysia, Korea, Jepang dan Inggris.

Nico pernah menjabat sebagai Tim Pemenangan His Excellency Abdullah Achmad Badawi sebagai Perdana Menteri Malaysia. Nico selaku salah satu pemegang saham sekaligus Ultimate Beneficiary Owner serta Komisaris Utama Perseroan memiliki hubungan kekeluargaan dengan Audy Charles Lieke selaku Direktur Utama Perseroan.

AMELIA RAHIMA SARI | ANDRY TRIYANTO TJITRA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus