Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Super Air Jet belakangan menjadi perbincangan. Salah satu pesawat milik perusahaan Kabin Kita Top itu mengalami gangguan teknis pada sistem pendingin atau AC. Gangguan terjadi pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023, di ketinggian 30 ribu kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bayi 8 bulan kami seperti habis gali sumur. Seluruh badannya basah kuyup dan nafas tersengal2 dalam penerbangan ini,” tulis Kent Sagopi dalam keterangan video yang diunggahnya, Rabu, 22 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Kabin Kita Top merupakan perusahaan penebangan yang menakhodai maskapai anyar Super Air Jet. Sertifikat operator udara atau AOC maskapai ini baru diterbitkan Kementerian Perhubungan Juni 2021 lalu. Akta perusahaan Kabin Kita Top mencantumkan Farian Kirana, CEO Lion Parcel, sebagai direktur. Belakangan Farian Kirana, terpilih sebagai salah satu figur dalam 40 Under 40 FORTUNE Indonesia tahun 2023.
Profil Farian Kirana
Farian Kirana merupakan keponakan dari pendiri Lion Air, Rusdi Kirana. Farian tercatat sebagai pemilik PT Kabin Kita Top bersama Davin Kirana, sepupunya yang juga putra Rusdi Kirana. Kendati begitu, kepada Tempo pada Mei 2021 lalu, Farian mengaku Super Air Jet tak berkaitan dengan Lion Air. Farian dan Davin memiliki Super Air Jet melalui PT Kabin Kita Top dengan kepemilikan sebesar 50 persen saham.
Sebelum menjadi Direktur Kabin Kita Top dan CEO Lion Parcel, Farian Kirana belajar bisnis penerbangan dari sang paman. Setelah lulus dari Manajemen Bisnis Universitas Pelita Harapan, dia mengekor Rusdi Kirana mengelola bisnis maskapai. Dari sana, Farian mendapat ide untuk mengembangkan lini usaha Lion Air menjadi lebih lebar. Dia pun dipercaya membuat tim dan berekspansi sendiri di bawah bendera Lion Parcel.
Sejak berdiri pada 14 Februari 2013, Farian berhasil mengembangkan bisnis kurir dan logistik itu. Kini cakupannya lebih luas dan melayani pengiriman domestik hingga mancanegara. Lion Parcel didukung oleh lebih dari tujuh ribu agen, 15 ribu kurir, dan tiga ribu armada. Jaringan pengiriman Lion Parcel saat ini menjangkau 98 persen kecamatan di 34 provinsi di Indonesia.
Setelah berhasil mengembangkan Lion Parcel, Farian juga mengelola Kabin Kita Top. Ilmu yang dia dapat dari pamannya diterapkannya untuk mengembangkan bisnis maskapai penerbangan tersebut. Di bawah nama Super Air Jet, Farian dan Davin mencoba peruntungan di bisnis burung besi. Target pasarnya adalah kaum milenial dengan bujet rendah. Maskapai ini tercatat memiliki 49 armada dengan rute ke 31 tujuan.
Pilihan Editor: Viral AC Mati Penumpang Super Air Jet Gerah, Profil Maskapai Milik PT Kabin Kita Top, Apa hubungannya dengan Lion Air Group
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.