Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Situs resmi perusahaan teknologi di bidang blockchain dan aset kripto, Indodax diduga mengalami peretasan. Aktivitas tidak biasa berupa transaksi mencurigakan dideteksi oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts yang menyebut perkiraan kerugian akibat masalah pada sistem keamanan layanan tersebut mencapai US$ 18,2 juta atau sekitar Rp 280 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Peringatan, Hai @indodax, sistem kami mendeteksi beberapa transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Anda di jaringan yang berbeda. Alamat yang mencurigakan sudah menampung US$ 14,4 juta dan menukar token ke Ether,” cuit akun X (Twitter) @CyversAlerts, Rabu, 11 September 2024. Lantas, bagaimana profil Indodax?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profil Indodax
Melansir laman resminya, Indodax adalah platform jual-beli bitcoin, ethereum, ripple, dan lebih dari 160 aset kripto lain dari seluruh dunia. Sejak didirikan pada 2014, perusahaan mengklaim telah mencatatkan lebih dari 4,3 juta anggota yang terdaftar dan terverifikasi.
Indodax terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Sebagai marketplace aset kripto pertama di Indonesia, Indodax memperoleh tiga sertifikasi internasional, yaitu ISO 9001:2015 dan 27001:2013 pada 2019 serta ISO 27017:2015 pada 2021.
Walaupun nilai aset kripto, seperti bitcoin mencapai ratusan juta rupiah, Indodax menawarkan transaksi yang dapat dimulai dari Rp 10.000. Hal itu sebagai wujud dari pengimplementasian visi dan misinya, yaitu berkomitmen untuk menyediakan akses dan layanan yang mudah, cepat, sekaligus aman dalam kegiatan investasi aset kripto bagi semua orang.
Gelar Giveaway saat Diduga Diretas
Berdasarkan pantauan Tempo, situs indodax.com belum dapat diakses per Kamis, 12 September 2024 pukul 17.34 WIB. Indodax dalam situs resminya menyampaikan permohonan maaf karena sedang memperbaharui sistem.
“Mohon maaf, Indodax sedang dalam pembaruan sistem untuk meningkatkan kenyamanan transaksi Anda. Untuk info selanjutnya, silakan kunjungi https://help.indodax.com/hubungi-kami atau media sosial kami,” tulis indodax.com.
Selanjutnya: Saat terjadi dugaan peretasan, Indodax mengadakan giveaway....
Saat terjadi dugaan peretasan, Indodax mengadakan giveaway atau pembagian hadiah di media sosial. Perusahaan trading aset kripto tersebut menjanjikan hadiah cuma-cuma sebesar Rp 3 juta per jam untuk tiga orang selama masa perbaikan sistem.
“Giveaway nungguin Indodax. Nungguin sistem Indodax up karena maintenance? Ada giveaway total sebesar Rp 3 juta tiap satu jam untuk tiga orang pemenang selama maintenance,” tulis @indodax, Rabu, 11 September 2024.
Alih-alih diminati, banyak warganet yang berpendapat Indodax seharusnya berkonsentrasi pada proses pemeliharaan sistem keamanan situsnya dibandingkan menggelar giveaway. “Gak usah giveaway-giveaway-an, fokus kerja biar cepet up,” kata @yong*********.
Senada dengan hal itu, seorang warganet lainnya juga menyayangkan keputusan Indodax yang menyelenggarakan giveaway ketika dugaan peretasan. “Seperti influencer, kalau ada problem ujung-ujungnya membuat giveaway. Tidak ada yang salah, tetapi tolong urusin dulu sampai bener clear Min,” ujar @txt*******.
“Mulai ada giveaway, mulai banyak buzzer, biarkan orang berpendapat, tinggal benerin aja security-nya, re-audit kalau perlu,” tulis @demi****.
Seorang warganet lain juga memprediksi bahwa akan ada banyak nasabah yang menarik aset kripto setelah situs Indodax berhasil pulih. “Tolong pastiin aset nasabah aman. Yakin banget setelah website up, banyak nasabah yang tarik duitnya dan mindahin aset ke provider lain,” ucap @nam*****.
Seseorang yang mengaku sebagai pengguna Indodax juga mempertanyakan uang ganti rugi. “Itu duit kita yang di Indodax, yang kena hack bakal diganti gak?” tanya @momal****.
Hanin Marwah berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Celios Beberkan 10 Lubang Fiskal Warisan Jokowi: Lonjakan Utang hingga Delusi Pembangunan IKN