Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cuplikan video berisi beberapa foto dari seorang pengendara mobil Mitsubishi Pajero yang ditabrak bus di Tol Batang, Jawa Tengah tengah viral beredar di media sosial. Pengendara itu menyebutkan armada bus yang diduga milik Perusahaan Otobus atau PO Haryanto langsung pergi tanpa bertanggung jawab usai menabrak bagian belakang mobilnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari kerusakan mobil saja bisa terlihat bagian depan dalam keadaan baik. Jelas ditabrak brutal sepihak oleh sebuah kendaraan sangat besar, yaitu bus PO Haryanto,” kata akun TikTok @atra_atra6 melalui unggahan video, pada Kamis, 4 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengendara Pajero menyebut bahwa sopir bus enggan bertanggung jawab. “Tidak ada itikat baik untuk bertanggung jawab. Dia bilang, tanggung jawab atau santunan biasanya diberikan jika korbannya meninggal dunia,” ucap @atra_atra6.
Lantas, seperti apa profil PO Haryanto yang diduga lepas tangan usai menabrak mobil Pajero itu?
Profil PO Haryanto
Dilansir busharyanto.my.id, PO Haryanto merupakan operator bus asal Kudus yang berkantor di Jalan Lingkar Luar Ngembal, Ngembal Kulon, Kudus, Jawa Tengah. Perusahaan yang berdiri sejak 2002 lalu itu melayani angkutan penumpang antarkota antarprovinsi (AKAP), pariwisata, dan kargo.
PO Haryanto didirikan oleh Haryanto, seorang mantan anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di Tangerang. Selain menjadi seorang prajurit, Haryanto sebelumnya mempunyai bisnis sampingan dengan membuka agen tiket bus.
Haryanto mengawali bisnisnya dengan membeli 6 unit bus dari hasil kredit di bank yang melayani rute Cikarang-Cimone, tetapi sayangnya tidak berjalan lancar. Sehingga, dia mengganti armadanya dengan bus AKAP rute Jakarta-Kudus, Jakarta-Jepara, dan Jakarta-Pati.
Pada 2009, PO Haryanto mulai melakukan ekspansi dengan menambah rute perjalanan di luar Muria Raya, yaitu Jakarta-Pamekasan-Sumenep pulang pergi (PP). Kemudian, perusahaan semakin berkembang dengan membuka rute-rute baru, di antaranya Jakarta-Solo-Ponorogo, Bojonegoro, dan Purwodadi. Sehingga, kini memiliki beberapa divisi, antara lain Divisi Muria, Solo, Madura, Wonogiri, Purwodadi dan Cepu, Bojonegoro, Malang, Patas, serta Pariwisata.
Putra sulung Haryanto, yaitu Rian Mahendra sempat menjadi CEO PO Haryanto. Namun, pria yang juga pernah menduduki jabatan Direktur Operasional perusahaan milik ayahnya itu sudah dinonaktifkan sejak Juni 2022.
Klarifikasi PO Haryanto
Usai video viral yang menyebutkan sopir bus PO Haryanto dengan nomor polisi (nopol) B 7204 VGA kabur setelah menabrak Pajero, pihak perusahaan akhirnya buka suara. Mereka mengatakan bahwa bus tidak pergi, tetapi mencari lokasi aman untuk berhenti dengan jarang kurang lebih 100 meter di depan Pajero.
PO Haryanto menjelaskan, para kru yang bertugas saat itu sedang berusaha untuk mengeluarkan barang-barang penumpang dan berkoordinasi dengan pihak kantor agar mendapatkan penanganan. Pasalnya, unit bus akan ditarik oleh Jasa Marga untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Saat kejadian, driver dan bus sama sekali tidak kabur. Posisi kendaraan kurang lebih 100 meter di depan (Pajero) untuk mencari lokasi aman agar bisa mengevakuasi penumpang. Karena posisi bus sedang penuh akibat musim liburan nataru (natal 2023 dan tahun baru 2024),” kata pihak PO Haryanto melalui unggahan di akun Instagram @haryantomania_ig, Kamis, 4 Januari 2024.
PO Haryanto juga membagikan bukti foto terkait pihaknya yang sedang menjenguk korban kecelakaan di rumah sakit. “Disini sudah dapat disimpulkan bahwa PO Haryanto bertanggung jawab dan tidak kabur dari permasalahan ini,” tulis keterangan pihak perusahaan dalam unggahan yang telah dikomentari oleh lebih dari 2 ribu warganet.
MELYNDA DWI PUSPITA