Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PT KAI Bakal Ganti Rel Kereta Jalur Solo ke Wonogiri, Persingkat Waktu Tempuh 30 Menit

PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal ganti rel di jalur Solo ke Wonogiri. Bisa mempersingkat waktu tempuh 30 menit.

7 Oktober 2023 | 17.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para penumpang kereta api di Stasiun Solo Balapan Solo. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal meningkatkan prasarana kereta api jalur Solo ke Wonogiri, di antaranya untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi dan pariwisata di dua kota/kabupaten itu. Rencananya tahun depan, rel kereta api di jalur Solo-Wonogiri saat ini bakal diganti dengan rel kereta api berukuran lebih besar yakni R54.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo ketika ditemui awak media di Stasiun Solo Balapan seusai meresmikan Monumen Lokomotif, Sabtu, 7 Oktober 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk jalur kereta api ke Wonogiri tahun 2024 akan diperbaiki oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian," ungkap Didiek. 

Didiek menjelaskan penggantian rel bertujuan agar kereta api bisa lebih cepat melaju. Hal itu memungkinkan waktu tempuh perjalanan kereta api Solo-Wonogiri hanya 30 menit.

Sebagai informasi, saat ini jalur kereta api Solo-Wonogiri biasanya dilintasi oleh Kereta Api Batara Kresna yang memiliki waktu tempuh dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Wonogiri selama 1 jam lebih 45 menit dengan kecepatan 10 hingga 30 kilometer per jam. 

"Untuk tipe rel yang menghubungkan Solo-Wonogiri itu saat ini masih R30, R33, dan R40. Dengan tipe rel seperti itu tidak memungkinkan untuk melaju cepat," katanya. 

Ia menyebut pembaruan jalur rel itu untuk membangkitkan transportasi massal khususnya di Kota Solo dan Kabupaten Wonogiri. Terlebih jika dibandingkan mobil, kereta api lebih efektif digunakan untuk moda transportasi massal.

"Harapannya bisa mengurai kemacetan, bisa mengurai polusi. Panas kan karena polusi, kalau kebanyakan orang bisa naik transportasi massal, harapannya polusi bisa ditekan, bumi tidak semakin panas,” kata dia.

Saat disinggung rencana perubahan jalur, Didiek memastikan tidak ada lantaran ke depan akan tetap menggunakan jalur yang sama yakni jalur kereta api yang melintasi tengah Kota Solo. 

“Jalurnya tetap, jadi yang ada kita tingkatkan, karena kalau relnya R54 itu kan gede, nanti sambunganya kita perbaiki, bantalnya kita perbaiki,” kata dia.

Seperti lintas Solo-Semarang, rel dengan tipe 54 memungkinkan kereta bisa melaju lebih cepat. Ia memperkirakan jika laju kereta bisa sampai 120 kilometer per jam, maka Solo-Wonogiri bisa ditempuh dalam waktu setengah jam saja. 

“Bisa lebih cepat. Nanti kita cek kecepatannya berapa dulu, kalau bisa 120 kilometer per jam, dalam waktu setengah jam bisa sampai dari Solo-Wonogiri begitu sebaliknya,” katanya. 

Menurut dia, nanti kalau rel sudah diperbaiki maka dimungkinkan kereta api Solo-Wonogiri akan diganti dengan kereta yang lebih modern dan cepat. “Nanti keretanya bisa kita lihat, bukan Batara Kresna lagi,” kata dia.

Disinggung soal risiko terhadap keselamatan pengguna jalan lain mengingat jalur kereta api Solo-Wonogiri melintasi Jalan Slamet Riyadi yang posisinya di tengah Kota Solo,  Didiek mengatakan itu sudah menjadi pertimbangan dan akan tetap diatur. 

“Ya nanti pemerintah mempertimbangkan dan menyusun itu lah (terkait keselamatan pengguna jalan),” kata dia.

Ia memastikan peningkatan dan pembaruan rel kereta api jalan Solo-Wonogiri bakal direalisasikan pada 2024. Namun dia tidak menjelaskan detail akan dikerjakan bulan apa. “Realisasinya tahun depan, 2024. Sudah dianggarkan,” kata dia.

Peningkatan itu juga dimaksudkan agar perekonomian di Kota Solo dan Kabupaten Wonogiri berkembang semakin cepat. Selain itu dia berharap dengan proyek itu, tingkat kunjungan wisatawan di masing-masing daerah semakin meningkat.

Asisten Ekonomi Pembangunan, Gatot Sutanto menyambut memang jika Pemerintah Kota (Pemkot) Solo hanya mengandalkan raya masih sangat terbatas. Guna meningkatkan pariwisata dan ekonomi perlu memanfaatkan potensi rel kereta Solo-Wonogiri.

Meski saat ini, dia menyebut Pemkot Solo sudah dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan beroperasinya BRT Trans Jateng koridor VII Solo-Wonogiri, namun hal itu juga dianggap masih kurang. Kereta api menjadi moda transportasi alternatif yang akan ikut mempengaruhi perekonomian melalui pergerakan barang dan jasa.

“Kereta api ini selain aman, juga efisien dan efektif,” katanya.



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus