Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY meninjau pergerakan pemudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pada Jumat, 28 Maret 2025. Dalam kunjungannya pada puncak arus mudik Lebaran 2025 ini, AHY dampingi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini kami datang di Stasiun Pasar Senen yang merupakan salah satu atau bahkan stasiun paling sibu, paling padat. Kami apresiasi stasiun ini jauh lebih baik kondisinya, lebih nyaman, lebih indah," kata AHY dalam sesi konferensi pers.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AHY mengklaim pemerintah mengawal dengan baik kesiapan sektor perhubungan dan transportasi di periode mudik Lebaran sehingga bisa sesuai harapan masyarakat. Ia berujar, hal ini sudah menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto. "Kebijakan Bapak Presiden Prabowo agar pemerintah benar-benar serius menyiapkan berbagai kebijakan dan instrumen untuk membuat arus mudik berjalan aman, lancar, dan selamat," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Lebih lanjut soal padatnya antrean penumpang di ruang tunggu sehingga banyak yang duduk di lantai, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya sedang berencana mengembangkan Stasiun Pasar Senen. Menurut dia, kapasitas stasiun saat ini memang masih terbatas. Karena itu, nantinya akan dilakukan perbaikan fasilitas, termasuk eskalator.
"KAI sudah punya rencana desain yang lebih besar, ultimate. Nanti akan segera dilakukan," ucap Didiek.
70 Persen Tiket Mudik Terjual
PT KAI telah melayani 1.230.272 penumpang sepanjang 21 Maret hingga 27 Maret 2025. Sementara itu, tiket yang telah terjual hingga hari ini, 28 Maret 2025, mencapai 3.193.412 atau mencakup 70 persen dari total kapasitas yang disediakan.
"Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 2.891.060 dengan tingkat okupansi 84 persen, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 302.352 tiket atau 26 persen dari kapasitas yang tersedia,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Lebih lanjut, Anne mengingatkan penumpang untuk mematuhi ketentuan barang bawaan selama menggunakan layanan kereta api. Ia menjelaskan, setiap pelanggan diperbolehkan membawa barang dengan berat maksimum 20 kilogram atau volume total tidak lebih dari 100 desimeter kubik (dimensi 70x48x30 centimeter) tanpa dikenakan biaya tambahan. "Apabila barang bawaan melebihi batas yang ditentukan, pelanggan dapat memanfaatkan layanan ekspedisi yang tersedia di sejumlah stasiun," ujarnya.
KAI menerapkan tarif kelebihan bagasi yang berbeda berdasarkan kelas layanan. Penumpang kelas eksekutif dikenakan biaya Rp 10.000 per kilogram, kelas bisnis Rp 6.000 per kilogram, dan kelas ekonomi Rp 2.000 per kilogram.
"KAI juga melarang beberapa jenis barang untuk dibawa ke dalam kereta, termasuk narkotika, bahan yang mudah terbakar, senjata tajam atau api tanpa izin, hewan peliharaan, serta barang dengan bau menyengat yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain," ungkap Anne.