Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi belanja barang pemerintah capai Rp 42,6 triliun per 31 Maret 2022. Angka tersebut dikatakan turun dari tahun 2021 secara year on year (yoy) yang sebesar Rp 44,5 triliun untuk belanja barang reguler dan Rp 19,1 triliun belanja barang dari Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi 2021 yang lalu pada tiga bulan pertama kita telah membelanjakan lebih dari Rp 19 triliun untuk bisa melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kementerian Keuangan, Rabu, 20 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan belanja barang tahun lalu untuk pengadaan vaksin, klaim perawatan pasien, dan untuk obat Covid-19 sebesar Rp 12,8 triliun. Kemudian untuk Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sejumlah Rp 6,3 triliun.
Untuk tahun ini realisasi belanja barang lainnya baru sebesar Rp 42,4 triliun dan Rp 200 miliar untuk penanganan Covid-19. Berdasarkan realisasi belanja barang ini, Sri Mulyani mengklaim Covid-19 sudah mereda.
“Komponen belanja barang masih dominasi dari pandemi Covid-19. Ada, namun mulai menurun,” tuturnya.
Kemudian belanja dari PC-PEN terutama bantuan tunai untuk kurang lebih 500 ribu Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (PKLWN) senilai Rp 300 miliar. Serta pembayaran kepada tujuh ribu pasien Covid-19 yang biaya perawatannya mencapai Rp 500 miliar.
Pada realisasi ini, penurunan belanja barang reguler disebabkan belum optimalnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Kementerian Agama. Sri Mulyani menyampaikan, realisasi belanja barang Kementerian Agama baru Rp 3,8 triliun dengan penyaluran BOS Rp 2,6 triliun.
“Kementerian Keuangan Rp 7 triliun untuk operasional pemungutan pajak dan BLU, tahun lalu adalah Rp 5,7 triliun. Kemudian Kementerian Pertahanan Rp 5 triliun, Polri Rp 5,2 triliun, serta Kementerian Kesehatan Rp 2,4 triliun,” ujarnya.
Foto 
