Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah hiruk pikuk pemberitaan soal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang hari ini, ada saja pihak-pihak yang memperkeruh suasana dengan menyebar berita palsu atau hoaks. Salah satunya adalah relawan #2019GantiPresiden Mustofa Nahrawardaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tadi pagi Mustofa menyampaikan bahwa pesawat Lion Air telah mendarat di Halim Perdana Kusuma. "Kabar dari temen saya di Halim, Lion Air sudah mendarat di Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Alhamdulillah," tulis Mustofa Nahra melalui akun Twitter-nya, @AkunTofa, Senin, 29 Oktober 2018.
Cuitan itu sempat difoto oleh sejumlah kalangan netizen sebelum akhirnya dihapus oleh Mustofa. Dalam foto cuitan tersebut terlihat sebanyak 241 orang menyukainya dan 64 orang me-retweet-nya. Meski di timeline akun twitter Mustofa sudah tak terlihat cuitan tersebut, namun rekam digital sudah tersebar luas di jagad maya.
Netizen pun menumpahkan kekesalan akan cuitan Mustofa yang ternyata berisi hoaks tersebut. Pasalnya ternyata pesawat Lion Air JT 610 itu terkonfirmasi telah jatuh di perairan Tanjung Karawang tadi pagi oleh sejumlah pihak berwenang.
Meski Mustofa belakangan setelah menghapus cuitan tersebut dan menggantinya dengan mengunggah video terkait berdurasi 27 detik pada pukul 08.48 WIB, tapi netizen juga tak lantas bersimpati.
"Twit yg tadi gimana? Dibohongi teman lagi? Gak tahu malu nih orang," ujar Ranto Samosir. Ada juga Jenny M Florida berkomentar, "Gerombolan HOAX kalo gak bikin HOAX tenggelam kedalam lumpur lapindo..." seperti dikutip dari akun twitter @JMarecellina.
Namun tak hanya cuitan tersebut yang dipersoalkan, pernyataan Mustofa sebelumnya yang mengait-ngaitkan antara bencana dengan presiden menyulut emosi netizen. Mustofa pada hari Ahad malam pukul 10.33 WIB, 28 Oktober 2018 lalu, membandingkan bencana belakangan ini dengan saat kepemimpinan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Sejak SBY lengser. Musibah, bencana, terus silih berganti menimpa negeri kita. Mohon doa untuk bisa berubah suasana lebih baik di 2019. Insya Allah, negeri kita kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Atas Ridla Illahi. Aamiin," ujar Mustofa.
Cuitan itu berkembang viral dengan menuai komentar oleh 1.100 netizen dan di-retweet oleh 546 orang. Pernyataan itu juga diklik like sebanyak 2.000 orang.
Kebanyakan netizen menyebut cuitan Mustofa itu sebagai hal yang tak pantas. "Mangkanya kalau mau hubungin pemimpin dengan bencana malah gak ada habisnya. Pak jk kasian kan, kena terus tuh," ujar @Allendwi1.
Hal senada juga disampaikan oleh Sulthonul Aulia melalui akun twitternya, @sulthonulaulia, "Istighfar Mas, tweet sampean ga bikin suasana damai, politisi ga beretika emang sampah tapi politisi yang mempolitisir sebuah bencana hanya untuk kekuasaan lebih busuk dari sampah."
Ada juga @danrem berkomentar, "2004 Aceh kl. 150 ribu orang meninggal dan hilang. 2006 Yogya 6200+, Mentawai 430, Pangandaran 750, Kebumen, Bengkulu, Tasik, dll. Jangan hanya nyinyir tak jelas jika tak bisa bicara dgn fakta."
Sebelumnya pelaksana tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ferdinandus Setu, mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto yang terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610. "Kami mengimbau warganet untuk tidak menyebar informasi hoaks," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Oktober 2018.
Ferdinandus meminta warganet tidak menyebarkan informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang. Kominfo mengimbau agar informasi dan foto-foto tersebut tidak disebarkan lewat media apa pun, termasuk media sosial.
Kementerian Kominfo juga mengingatkan setiap aktivitas di ruang siber, termasuk mendistribusikan, mentransmisikan, dan membuat informasi hoaks, diatur dalam Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik.
Ketika dikonfirmasi, Mustofa membantah cuitannya soal kedatangan pesawat Lion Air di Bandara Halim Perdana Kusuma merujuk pada pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Ia mengaku cuitan tersebut diperuntukkan kepada rekan komunitasnya.
Meski begitu, Mustofa tak menjelaskan secara spesifik komunitas apa yang dimaksud. "Lion sendiri juga mengumumkan info itu, kalau soal yang dimaksud Lion yang kecelakaan. Saya punya kode komunikasi dengan komunitas saya. Melalui Twitter, maka saya tidak nulis Lion JT 610," kata dia saat dihubungi Tempo, Senin malam, 29 Oktober 2018.
Lebih jauh Mustofa mengaku sengaja menghapus cuitannya tersebut lantaran khawatir menimbulkan kesalahpahaman, mengingat pihak Lion Air mengumumkan salah satu pesawatnya jatuh. Mustofa mengaku cuitan tersebut ditujukan untuk rekan-rekan komunitasnya.
"Saya ada kode ke temen komunitas untuk urusan penerbangan. Itu urusan jemputan di Soeta dan janjian ketemuan di Halim. Dua kepentingan berbeda," kata dia. Mustofa menilai netizen yang memprotes cuitannya merupakan orang-orang yang gemar menggoreng isu-isu."itu yang protes adalah anonim. Mereka tukang goreng," ujarnya.
KODRAT SETIAWAN
Simak berita lainnya terkait Lion Air hanya di Tempo.co.
Keterangan
Pada hari Selasa, 30 Oktober 2018, pukul 6.50 WIB, berita ini telah dilengkapi dengan konfirmasi narasumber yang bersangkutan. Tambahan konfirmasi ditempatkan di akhir tulisan. Terima kasih.