Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menanggapi beberapa isu yang terjadi beberapa waktu lalu. Dia menyebut harga pangan yang terkendali lebih penting dibandingkan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pangan adalah yang paling utama ya. Harga saham boleh naik turun, pangan aman negara aman,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia pun berkelakar bahwa hanya ada sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang stres lantaran harga saham yang fluktuatif. Dia menyebut beberapa di antaranya adalah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
“Kalau Budiman (Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan atau BP Taskin Budiman Sudjatmiko) enggak, Budiman tenang aja, karena dia nggak punya saham,” ucap Prabowo disambut gelak tawa para menteri dan kepala lembaga yang hadir.
Kemudian, Presiden juga menyebut nama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang menurut dia juga tidak berinvestasi di bursa saham. Dia pun menyentil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Kepala Badan Pelaksana atau Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani.
“Siapa lagi ini? Rosan? Rosan sudah botak, jadi nggak apa-apa (kalau harga saham naik turun),” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden turut menyinggung kenaikan harga salah satu komoditas bahan pangan, yaitu cabai. Dia mengklaim harga pangan relatif stabil pada periode Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025.
“Saya monitor, harga-harga sampai hari ini terkendali. Mungkin harga cabai rawit yang agak naik beberapa saat yang lalu, mungkin sekarang sudah mulai turun,” kata Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.
Kendati menurut Prabowo harga cabai rawit mulai melandai, dia pun menyarankan agar masyarakat tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan pedas. Hal tersebut berkaitan dengan alasan kesehatan.
“Tapi, saran saya jangan terlalu banyak makan terlalu pedas. Saya waktu muda sukanya pedas sekali, sekarang dokter melarang saya makan terlalu pedas. Tapi, yang muda-muda silakan (makan makanan pedas),” ucap Prabowo.
Dia pun merasa bersyukur karena semua pihak telah bekerja keras dalam menjaga harga pangan tetap stabil. “Saya mau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di bidang pangan dan pertanian yang mendorong hal ini,” ujar Prabowo.