Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Restrukturisasi pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terus berjalan. Indonesia Financial Group Life atau IFG Life sebagai penampung nasabah Jiwasraya telah menyiapkan empat produk asuransi baru yang siap ditawarkan kepada calon pemegang polis.
Ketua Tim Solusi Jangka Menengah Jiwasraya Angger P. Yuwono mengatakan empat produk ini menyasar pemegang polis perorangan, grup atau korporasi, dan bancassurance. “Produk asuransi akan ditawarkan ke bapak/ibu dalam waktu dekat,” tutur Angger dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual, Jumat, 11 Desember 2020.
Angger merinci, produk pertama yang ditawarkan ialah JS Tata Masa Depan atau JS TAMPAN. Produk ini dikhususkan bagi pemegang polis perorangan atau retail dengan pembayaran premi berkala.
Selanjutnya, produk kedua ialah Manfaat Bertahap atau JS Mantap yang ditawarkan bagi pemegang polis retail pembayaran premi sekaligus. Ketiga, IFG Life menyiapkan produk polis Manfaat Bertahap Plus atau JS Mantap Plus.
Produk ketiga itu diperuntukkan bagi pemegang polis bancassurance. “Di dalamnya termasuk pemegang polis JS Saving Plan,” ucap Angger.
Kemudian produk keempat adalah Program Hari Tua atau JS PHT. Program tersebut dikhususkan bagi pemegang polis asuransi jiwa kumpulan atau korporasi.
Restrukturisasi polis Jiwasraya telah berjalan sejak Agustus. Dengan langkah ini, polis-polis nasabah Jiwasraya akan diganti dan disesuaikan dengan produk baru IFG Life.
“Seluruh polis baru ini nanti akan dipindahkan ke IFG Life. IFG life telah berdiri dan akan beroperasi awal 2021,” ucapnya. Ia mengimbuhkan, teknis migrasi polis akan disampaikan di kemudian hari.
Pemerintah menyuntik IFG Life dengan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 22 triliun. PMN akan dipakai untuk mendanai perusahaan. Selain dari pemerintah, pendanaan bersumber dari dividen anak perusahaan sebesar Rp 4,7 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Keuangan Jiwasraya Farid Nasution mencatat utang jatuh tempo perusahaan pada 30 November 2020 telah mencapai Rp 19,3 triliun. Jumlah ini bertambah dari posisi utang belum terbayarkan per September 2020 yang sebesar Rp 19,1 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Posisi liabilitas perusahaan sebesar Rp 54,4 triliun dengan aset Rp 15,8 triliun,” ujar Farid.
Dari kondisi keuangan tersebut, ekuitas perseroan tercatat telah negatif atau minus sebesar Rp 38,6 triliun. Farid mengatakan pemerintah selaku pemegang saham harus melakukan restrukturisasi untuk menyelamatkan dana para pemegang polis Jiwasraya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Hingga 30 November, Utang Jatuh Tempo Jiwasraya Mencapai Rp 19,3 T