Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank HSBC Indonesia menyebut Indonesia menjadi lahan subur bagi para investor. Demikian yang disampaikan Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia selalu dikenal sebagai lahan subur menurut survei HSBC Global Connections baru-baru ini," kata Francois dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta pada Rabu, 11 Oktober.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesia adalah target utama bagi bisnis internasional yang ingin berekspansi di ASEAN."
Dia menuturkan Indonesia adalah pasar domestik yang besar dengan populasi 270 juta jiwa dan kelas menengah berjumlah lebih dari 60 juta jiwa. Menurut Francois, inilah sebabnya sepertiga bisnis internasional yang beroperasi di Indonesia tertarik dengan peluang ini.
"Indonesia merupakan negara dengan peluang pertumbuhan jangka menengah yang signifikan karena sektor ini muncul dalam rantai nilai manufaktur, mulai dari pengolahan logam, baterai, dan sekarang EV (electric vehicle/kendaraan listrik)," beber Francois.
Lebih lanjut, dia menyebut ada tiga mesin yang bisa mendorong perekonomian Indonesia. Pertama adalah penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI), kemudian ada digitalisasi dan sustainability alias keberlanjutan.
Francois menuturkan Indonesia memiliki tingkat stabilitas politik yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki lingkungan pemerintahan dan peraturan yang mendukung investasi. "Pemerintah telah melakukan reformasi yang signifikan untuk menarik lebih banyak FDI," ujar Francois.
Lebih jauh, Presdir HSBC Indonesia itu mengatakan Indonesia akan berekspansi sekitar 5 persen pada tahun ini. Selain itu, ada banyak peluang dari konsumen dan ekosistem EV pada tahun depan untuk lebih mendorong pertumbuhan ekonomi.
Meski begitu, Francois menyebut tetap ada tantangan yaitu untuk mendorong ketahanan ekonomi Indonesia. Selain itu, integrasi standar ESG atau environmental, social, and governance dalam pengambilan keputusan investasi juga menjadi tantangan.