Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

RI Naik Kelas Jadi Upper Middle Income, Sri Mulyani: Perjalanan Kita Masih Panjang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan perjalanan Indonesia masih panjang untuk mencapai high income country.

10 Juli 2023 | 16.18 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. Sri Mulyani menjelaskan sejauh ini prevalensi perokok laki-laki dewasa mencapai 71,3 persen, sehingga membuat Indonesia menduduki peringkat pertama tertinggi di dunia. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. Sri Mulyani menjelaskan sejauh ini prevalensi perokok laki-laki dewasa mencapai 71,3 persen, sehingga membuat Indonesia menduduki peringkat pertama tertinggi di dunia. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi Bank Dunia (World Bank) yang menaikkan status Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah ke atas atau upper middle income country.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menurut Sri Mulyani, hal itu terjadi karena adanya perbaikan ekonomi di Indonesia. “Sekarang sudah dengan tingkat income per kapita di US$ 4.580 per kapita. Batas threshold-nya di US$ 4.466 per kapita,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bendaha negara ini mengatakan hal itu merupakan perkembangan yang positif dan baik. Namun, kata Sri Mulyani, perjalanan Indonesia masih panjang untuk mencapai high income country atau negara berpenghasilan tinggi. “Oleh karena itu, kinerja dari perekonomian harus terus kita jaga, termasuk stabilisasi harga,” tutur Sri Mulyani.

Kabar soal Indonesia masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas diungkap oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

“Ini proses pemulihan yang cepat setelah kita turun ke grup lower middle income country di tahun 2020 karena pandemi,” kata Presiden Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.

Meski begitu, Jokowi mengingatkan situasi yang dihadapi Indonesia tidak akan mudah pada semester II 2023. Sebab, instabilitas lingkungan global dan ketegangan geopolitik masih berlangsung.

“Ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah, kelihatan ekspor kita juga menurun. Kemudian, berbagai lembaga internasional memprediksi perlambatan ekonomi global, ini juga harus betul-betul kita lihat,” tutur Jokowi.

MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus