Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara G7 resmi memberlakukan price cap atau batasan harga untuk minyak Rusia pada Senin, 5 Desember 2022. Kebijakan tersebut diambil untuk membatasi kemampuan Moskow membiayai perangnya di Ukraina.
Direktur Ekekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai pembatasan harga ini sejatinya tak menutup kesempatan Indonesia mengimpor minyak Rusia. Namun, dari sisi posisi, Indonesia sulit merealisasikan impor tersebut.
“Saya kira agak sulit kita membeli minyak dari Rusia karena ancaman dari negara Uni Eropa dan AS, serta sekutunya bagi negara yang membeli minyak dari Rusia,” ujar Mamit kepada Tempo, Selasa, 6 Desember 2022.
Baca juga: G7 Sepakat Batasi Harga Minyak Mentah Rusia USD 60 per Barel
Jika Indonesia mengimpor minyak dari Rusia, Mamit mengatakan ada risiko neraca perdagangan dengan negara Barat dan sekutunya terimbas. Walhasil, ekspor dan impor yang terganggu akan mempengaruhi industri dalam negeri sampai berdampak ke perekonomian nasional.
Batasan harga diputuskan oleh G7, Uni Eropa, dan Australia. Kebijakan Barat memaksa minyak Rusia dikirim ke negara-negara pihak ketiga menggunakan kapal tanker G7 dan Uni Eropa atau perusahaan asuransi dan lembaga kredit, hanya jika kargo dibeli pada atau di bawah batas harga.
Adapun batasan harga G7 untuk minyak Rusia ditetapkan pada Jumat, 2 Desember 2022, sebesar USD$ 60 per barel (Rp 923 ribu), tidak jauh di bawah level USD$ 67. Negara-negara anggota Uni Eropa dan G7 berharap Rusia masih memiliki insentif untuk terus menjual minyak dengan harga itu, sambil menerima keuntungan yang lebih kecil.
Tingkat batas harga akan ditinjau oleh Uni Eropa dan G7 setiap dua bulan dengan evaluasi pertama seperti itu pada pertengahan Januari 2023. "Evaluasi itu harus memperhitungkan efektivitas tindakan, implementasinya, kepatuhan internasional dan penyelarasan, dampak potensial pada anggota koalisi dan mitra, serta perkembangan pasar," kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan.
DANIEL AHMAD | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini