Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan bahwa ada perusahaan asal Korea Selatan dan Cina yang siap berinvestasi di Indonesia. Kesepakatan tersebut akan diteken dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rosan menyebut total nominal yang akan diinvestasikan kedua perusahaan tersebut cukup siginifikan. “Investasinya itu kurang lebih hampir mencapai Rp 80 triliun atau US$ 5,5 miliar,” katanya dalam konferensi pers capaian kinerja 10 tahun Kementerian Investasi/BKPM di kantornya pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerja sama tersebut, kata Rosan, dilakukan bersama badan usaha milik negara seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau Antam.
Rosan menjelaskan, pasar global memiliki ketertarikan yang besar pada ekosistem industri berbasis energi hijau. Oleh sebab itu, pemerintah terus menyokong sektor tersebut demi menarik lebih banyak investor asing masuk ke Indonesia.
Salah satu target pemerintah, katanya, dengan mendorong pembangunan pabrik-pabrik baterai untuk kendaraan elektrik atau electric vehicle (EV). "Jadi bagaimana kita mendorong investasi Indonesia itu yang clean energy dan berorientasi pada ekspor," tuturnya.
Rosan meyakini bahwa investasi dan orientasi terhadap ekspor merupakan dua ruang dengan potensi paling tinggi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Karena sejauh ini masih didominasi oleh domestic consumption yang kurang lebih sekarang 53 sampai 56 persen, lah,” kata dia. Sedangkan, investasi menduduki peringkat di bawahnya dengan menyumbang sekitar 25-26 persen.
Sehingga, nantinya, target investasi sebesar Rp 1.905 triliun di tahun 2025 akan lebih mengakselerasi tenaga kerja berbasis energi hijau. “Kalau kita ingin terus maju dan berkembang, serta menarik investasi, itu menjadi hal yang perlu kita lakukan,” ujar Rosan.
BKPM mencatat realisasi investasi pada kuartal III 2024 tumbuh 15,24 persen year on year (yoy) mencapai nilai sebesar Rp 431,48 triliun. Capaian ini lebih tinggi 0,72 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Angka realisasi tersebut, kata Rosan, juga setara dengan 26,15 persen dari target yang dicanangkan Presiden Jokowi hingga akhir tahun 2024, yaitu sebesar Rp 1.650 triliun.
Sedangkan, untuk capaian realisasi investasi sejak Januari hingga September 2024 tercatat tumbuh sebanyak sebesar 19,78 persen year on year (yoy). Pertumbuhannya menyentuh angka Rp 1.261,43 triliun.