Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rupiah Terus Melemah, BI Kembali Pertahankan Suku Bunga di Level 6 Persen Dua Bulan Beruntun

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19-20 November 2024 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6 persen.

20 November 2024 | 16.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni P Joewono (kiri) menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2024. Keputusan tersebut diambil untuk untuk mempertahankan stabilitas perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. ANTARA/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19-20 November 2024 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6 persen. Selain itu, BI juga memutuskan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Kantor BI pada Rabu, 20 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan ini, kata Perry, konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 1,5 sampai 3,5 persen untuk tahun 2024 dan 2025. Selain itu juga dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Perry menjelaskan, fokus kebijakan moneter saat ini diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Rupiah mengalami tren pelemahan imbas dinamika geopolitik, termasuk perkembangan politik di Amerika Serikat (AS) pasca terpilihnya Donald Trump sebagai presiden.

Nilai tukar rupiah per 19 November 2024 diketahui melemah sebesar 0,84 persen dari posisi di bulan sebelumnya. Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan menguatnya mata uang dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS.  

“Data hingga 19 November 2024 (rupiah) tercatat melemah sebesar 0,84 persen,” ujar Perry.

Sebelumnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) juga merekomendasikan agar suku bunga acuan BI untuk tetap dipertahankan di level 6 persen di bulan November ini. Kondisi rupiah yang terus melemah ke Rp 15.770 per USD di pertengahan November 2024 turut jadi alasan LPEM UI merekomendasikan BI mempertahankan suku bunga acuannya. 

Pada Oktober 2024 lalu,BI juga memutuskan untuk BI rate dipertahankan di level 6 persen. Ini berarti level BI rate telah bertahan di level 6 persen selama 2 bulan beruntun terhitung dari Oktober hingga November 2024.

Hammam Izzudin ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus