Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Indofarma (Persero) Tbk atau INAF menunda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 lantaran tidak mencapai kuorum. RUPST ditunda hingga 10 sampai 21 hari sejak RUPST pertama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi Riawan, menyarankan Indofarma untuk berkomunikasi secara transparan dengan pemegang saham.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reza mengatakan, investor memerlukan kepastian dan kestabilan dalam setiap pengambilan keputusan investasi, sementara penundaan RUPST seperti yang dilakukan Indofarma dapat memicu keraguan.
“Klarifikasi dari manajemen perusahaan dan otoritas pengatur akan membantu mengurangi ketidakpastian,” ungkap Reza ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 25 Juli 2024.
Penundaan RUPST pemegang saham ini, menurutnya, dapat mencerminkan masalah dalam manajemen perseroan. Maka dari itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi yang menyeluruh agar dapat mengidentifikasi penyebabnya.
“Solusi yang tepat dapat melibatkan perbaikan proses internal, komunikasi yang lebih baik dengan pemegang saham, dan tindakan yang memastikan kepatuhan pada peraturan,” jelas Reza.
Perusahaan Indofarma menunda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 hingga dua sampai tiga minggu. Komisaris Utama Indofarma, Laksono Trisnantoro, menyatakan kuorum RUPS Tahunan Indofarma tidak terpenuhi, sehingga RUPST tersebut tidak dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat untuk semua mata acara rapat.
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kehadiran peserta rapat, pemegang saham dan kuasanya yang hadir hanya 13,7445382 persen sehingga rapat dinyatakan tidak memenuhi kuorum dan tidak dilanjutkan.