Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diluncurkan pada Mei 2019, aplikasi digital Ayo SRC telah digunakan oleh puluhan ribu toko kelontong SRC (Sampoerna Retail Community) di seluruh tanah air. Dari total 130 ribu pemilik SRC di Indonesia, sudah 64 persen yang dapat mengoperasikan aplikasi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk membantu usaha mereka," kata Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita dalam acara Festival #SampoernaUntukUMKM pada Selasa, 15 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SRC merupakan toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program kemitraan PT SRC Indonesia Sembilan. Ini adalah salah satu program pemberdayaan UMKM yang ada di Sampoerna.
Lewat program SRC ini, Sampoerna membantu toko kelontong melakukan pembenahan dan pengembangan toko mereka. Lalu pada pertengahan tahun lalu, diluncurkan aplikasi digital Ayo SRC ini.
Lewat aplikasi ini, pemilik toko kelontong bisa berbagi ilmu bisnis, mendapat informasi mengenai pembinaan UKM Sampoerna, dan memudahkan proses pengelolaan toko. Aplikasi ini sudah tersedia di Play Store dengan nama AYO SRC Indonesia-Toko Kelontong Masa Kini.
Menurut Elvira, ekosistem digital ini tidak hanya bisa digunakan oleh sesama outlet toko kelontong SRC saja. "Tapi juga outlet ke konsumen," kata dia.
Selain SRC, Sampoerna juga memberikan pelatihan terpadu kepada usaha kecil lewat Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC). Berbagai program diberikan seperti pendampingan produksi, metode pengepakan, perizinan, hingga perluasan akses pasar.
Terakhir, Sampoerna telah meluncurkan Online Platform for Indonesia Accelaration (Optima UKM). Lewat platform ini, para usaha kecil termasuk pemilik Toko Kelontong SRC pun bisa mengaskes modul pelatihan bisnis yang disediakan secara cuma-cuma.
"Kami percaya, memberikan umpan dan kail, dan bukan ikan, akan memberikan efek jangka panjang untuk mendorong kemandirian UMKM," kata Elvira.
FAJAR PEBRIANTO