Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu terakhir, kelangkaan atau kekurangan stok BBM terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Berbagai masalah pun muncul di balik kelangkaan ini, dari gangguan impor sampai aksi pidana berupa penimbunan stok BBM.
Pada Sabtu, 16 Oktober misalnya, terjadi kelangkaan BBM di beberapa titik di Sumatera Utara karena ada gangguan impor. Lantaran, kapal pengangkut BBM dari Singapura dan Malaysia terlambat akibat antrean di pelabuhan.
"Kalau impor masih tetap ada, dan yang kemarin masalah di Sumatera Utara, di Singapore memang ada antrean," kata Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading, Irto Ginting, saat dihubungi, Rabu, 20 Oktober 2021.
Irto menyebut masalah di Sumatera Utara pun sudah berangsur normal sejak Minggu, 17 Oktober. Meski ada gangguan stok, Irto menyebut pasokan di Sumatera Utara masih sanggup dipenuhi dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Belawan, Medan.
Di sisi lain, Irto juga menyampaikan bahwa permintaan BBM sebenarnya sedang meningkat seiring dengan penanganan Covid-19 yang mulai terkendali. Salah satunya terjadi pada solar bersubsidi yang naik secara harian sebesar 15 persen, dibanding periode Januari sampai Agustus 2021.
Sumatera Utara adalah satu di antara tiga daerah yang mengalami kenaikan konsumsi solar bersubsidi sebesar 3,5 persen. Dua lainnya yaitu Sumatera Barat 10 persen dan Riau 15 persen. Sehingga, kuota solar subsidi di daerah ini pun akhirnya ditambah.
Irto juga menyebut masalah praktik penyaluran BBM yang tidak sesuai regulasi. Hingga Oktober, Pertamina sudah menutup 91 SPBU di seluruh tanar air dan diberikan sanksi penghentian suplai dan penutupan sementara.
"Penyelewengan yang dilakukan misalkan adalah traksaksi yang tidak wajar, pengisian jeriken tanpa surat rekomendasi, dan pengisian ke kendaraan modifikasi,” kata Irto.
Selain masalah di SPBU, kecurangan terjadi di sisi pengangkutan. Dalam dua bulan ini, polisi juga mengungkap dua kasus terkait penyalahgunaan solar bersubsidi di Jawa Tengah,.
Awalnya pada 20 September, polisi menangkap pelaku penyalahgunaan solar bersubsidi di kapal yang tengah berada di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah. Setelah pengembangan kasus, polisi lalu menggerebek gudang penampungan solar bersubsidi. Lokasinya masih di Jawa Tengah yaitu di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Pertamina mengatakan praktik penyalahgunaan dan penimbunan solar bersubsidi merupakan tindak pidana karena sangat merugikan negara.
Penyalahgunaan tersebut, kata dia, juga menyengsarakan masyarakat, karena aksi penimbunan berpotensi menimbulkan kelangkaan.
"Sebab volume penyaluran BBM bersubsidi telah dipagu oleh kuota dengan memperhitungkan kebutuhan masyarakat," kata Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman.
Di tengah sederet masalah, berbagai daerah sampai hari ini masih mengalami kelangkaan atau kekurangan stok BBM, terutama solar bersubsidi. Masalah ini muncul di Jawa hingga Sulawesi.
Tempo juga meminta penjelasan kepada Irto soal daerah-daerah yang sekarang terpantau defisit stok BBM terutama solar bersubsidi. Tapi, Irto belum memberikan jawaban rinci karena masih dalam penerbangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.