Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sempat Molor, 100 Bus Sekolah dan BRT Tiba April Ini

Realisasi pembelian bus sekolah dan BRT mundur lantaran terhalang reorganisasi di internal Kementerian dan pengetatan anggaran.

19 Maret 2019 | 09.29 WIB

Pelajar bersiap naik bus Damri, di kota Sarmi, Papua, Jumat, 30 November 2018. Bus BRT Damri bantuan Kementerian Perhubungan ini melayani angkutan anak sekolah dan penumpang umum dengan tarif Rp 5.000. ANTARA/ama.
Perbesar
Pelajar bersiap naik bus Damri, di kota Sarmi, Papua, Jumat, 30 November 2018. Bus BRT Damri bantuan Kementerian Perhubungan ini melayani angkutan anak sekolah dan penumpang umum dengan tarif Rp 5.000. ANTARA/ama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembelian sejumlah armada bus rapid transit atau BRT dan bus oleh Kementerian Perhubungan molor hingga akhir triwulan pertama 2019. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, menjelaskan, realisasi pembelian bus mundur lantaran terhalang reorganisasi di internal Kementerian dan pengetatan anggaran.
 
Pada tahap awal pembelian, Kementerian baru akan membelanjakan 100 bus, yang terdiri atas BRT dan bus sekolah. Armada bus ini diperkirakan rilis pada pekan ketiga April nanti. "Sisanya akan direalisasikan pada triwulan berikutnya," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Senin 18 Maret 2019 malam.
 
Dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2019, pengadaan bus BRT dan bus sekolah itu sedianya terealisasi pada triwulan pertama. Kementerian Perhubungan memproyeksikan pengadaan bus BRT sejumlah 70 armada dan bus sekolah 30 unit. “Tapi karena terkait reorganisasi yang dilaksanakan menjelang awal tahun 2019, kami harus re-planning anggaran-anggaran yang ada,” ujar Budi. 
 
Setelah efisiensi anggaran dilakukan, pemerintah menemukan formula untuk menambah jumlah pembelian bus. Budi Setiyadi menambahkan,  Kementerian Perhubungan justru berencana menambah 30 unit bus BRT hingga menjadi 100 armada. Sedangkan belanja bus sekolah juga akan dilipatkan menjadi 100 unit. 
 
Pemerintah, kata Budi, akan merealisasikan komitmen pembelian bus sekolah dan BRT pada akhir Maret ini. Pembelian pun dilakukan melalui sistem e-katalog sektoral. “Pembelian tadinya melalui LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), tapi sekarang diserahkan semua ke kementerian,” ujar dia. 
 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus