Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Senegal dan Pantai Gading Beli 4 Pesawat Buatan Indonesia

Pesawat yang dibeli merupakan tipe CN-235 dan NC-212.

10 April 2018 | 16.38 WIB

Turki menggunakan pesawat CASA CN-235 sebagai pesawat intai atau surveillance dan untuk perang elektronik. Pesawat ini diciptakan oleh Indonesia, melalui PT Dirgantara Indonesia yang berkerja sama dengan CASA Spanyol. Dikembangkan pada tahun 1983 yang awalnya digunakan sebagai pesawat angkut kelas medium, kecepatan terbang CN-235 mencapai 450 km/perjam dengan jarak terbang mencapai 4.355 km. salvamentomaritimo.es
Perbesar
Turki menggunakan pesawat CASA CN-235 sebagai pesawat intai atau surveillance dan untuk perang elektronik. Pesawat ini diciptakan oleh Indonesia, melalui PT Dirgantara Indonesia yang berkerja sama dengan CASA Spanyol. Dikembangkan pada tahun 1983 yang awalnya digunakan sebagai pesawat angkut kelas medium, kecepatan terbang CN-235 mencapai 450 km/perjam dengan jarak terbang mencapai 4.355 km. salvamentomaritimo.es

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menandatangani kerangka kesepakatan penjualan pesawat CN-235 dan NC-212 senilai US$ 75 juta dengan mitra bisnis Angkatan Udara Senegal dan Pantai Gading.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pasar Afrika itu menjanjikan karena terdiri dari banyak negara dan secara geografis sama dengan Indonesia, jadi kebutuhan pesawat turboprop ringan dan medium itu masih banyak," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Goentoro di BNDCC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 10 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Elfien Goentoro dan pemimpin perusahaan Perdagangan Pertahanan Udara dari Belgia, Gaby Peretz, selaku mitra bisnis dari dua negara di Afrika itu di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Bali.

Kesepakatan tersebut untuk penjualan dua unit pesawat NC-212 seri 200 yang digunakan untuk pengawasan maritim dan satu unit CN-235 seri 220 untuk pesawat patroli maritim Angkatan Udara Senegal, serta satu unit CN-235 seri 220 untuk transportasi militer Angkatan Udara Pantai Gading.

Elfien menambahkan penandatanganan kontrak lebih lanjut akan dilakukan pada Juli atau Agustus 2018 dan rencananya akan dikirim ke negara pembeli dalam waktu sekitar 1,5 tahun setelah melalui proses pengerjaan di Indonesia.

Sebelumnya, pada 27 Desember 2017 PT DI telah berhasil mengirimkan pesawat CN-235 seri 220 yang bisa dimanfaatkan multiguna untuk Angkatan Udara Senegal yang diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Dakar.

Kemudian, pada 08 Agustus 2017 mitra bisnis Senegal kembali menandatangani kontrak pembelian satu unit pesawat CN-235 seri 220 untuk patroli maritim untuk Angkatan Udara Senegal.

Selain Senegal, pesawat CN-235 buatan PT DI juga telah digunakan oleh Burkina Faso dan Guinea.

 

ANTARA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus