Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Serba-serbi Asuransi: Perbedaan Antara Aktuaria dan Aktuaris

Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, Aktuaria dan Aktuaris memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks peran, tanggung jawab, dan aplikasi industri.

10 Mei 2024 | 11.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia keuangan dan asuransi, istilah "Aktuaria" dan "Aktuaris" sering digunakan secara bergantian, tetapi keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan dalam konteks pekerjaan dan tanggung jawab. Mengurai perbedaan antara kedua profesi ini penting untuk memahami peran masing-masing dalam industri keuangan modern.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan kemajuan teknologi, kita semakin mengenal banyak profesi baru yang terkait erat dengan teknologi. Namun, di sisi lain, masih ada beberapa profesi konvensional yang mungkin belum begitu dikenal luas. Salah satu contohnya adalah profesi Aktuaria, yang dikerjakan oleh seorang Aktuaris. Jadi, apa sebenarnya peran seorang Aktuaris? Berikut bahasannya.

Apa itu Aktuaria dan Aktuaris?

Aktuaria adalah bidang ilmu yang menggunakan matematika, statistik, dan teori keuangan untuk mengevaluasi risiko dalam industri asuransi, keuangan, dan investasi. Aktuaria berfokus pada analisis dan manajemen risiko, serta pengembangan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan regulasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sisi lain, seorang Aktuaris adalah individu yang bekerja dalam bidang Aktuaria dan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kualifikasi yang diperlukan untuk melakukan analisis aktuaria dan membuat keputusan berdasarkan hasil analisis tersebut. Aktuaris sering bekerja untuk perusahaan asuransi, lembaga keuangan, konsultan, atau lembaga pemerintah.

Perbedaan utama antara aktuaria dan aktuaris

1. Peran dan Fokus

- Aktuaria memiliki peran yang lebih luas dan cenderung berfokus pada pengembangan model matematika dan statistik untuk mengevaluasi risiko dan mengembangkan produk keuangan.

- Aktuaris, di sisi lain, merupakan praktisi yang menggunakan model-model tersebut untuk menganalisis data, membuat proyeksi keuangan, dan membuat keputusan bisnis yang berdasarkan hasil analisis tersebut.

2. Kualifikasi dan Sertifikasi

- Untuk menjadi seorang Aktuaria, seseorang biasanya harus menempuh pendidikan tinggi dalam bidang matematika, statistik, atau keuangan, dan kemudian memperoleh sertifikasi tertentu dari lembaga profesional seperti Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).

- Seorang Aktuaris harus memenuhi persyaratan pendidikan yang sama, tetapi mereka juga harus lulus ujian sertifikasi aktuaria yang ditetapkan oleh badan sertifikasi profesi, seperti PAI.

3. Tanggung Jawab

- Tanggung jawab seorang Aktuaria meliputi pengembangan model risiko, analisis statistik, dan perencanaan produk keuangan. 

- Aktuaris bertanggung jawab untuk menerapkan model-model tersebut dalam praktik, melakukan analisis risiko, menilai keuangan, dan membuat rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan mereka.

4. Penerapan di Industri

 - Aktuaria memiliki aplikasi luas di berbagai industri, termasuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, reasuransi, investasi, dan manajemen risiko.

 - Aktuaris secara khusus bekerja dalam industri asuransi, perbankan, dan investasi, di mana mereka menggunakan pengetahuan aktuaria untuk mengelola risiko dan membuat keputusan investasi.

Selain itu, di Indonesia sendiri jumlah aktuaris banyak bekerja di industri asuransi, dana pensiun, sebagai konsultan, dan di bidang investasi. Menurut kebijakan tertentu, perusahaan asuransi jiwa diwajibkan memiliki seorang Aktuaris perusahaan yang memiliki kualifikasi dan tergabung dalam Persatuan Aktuaris Indonesia atau asosiasi serupa.

Fungsi seorang Aktuaris meliputi penilaian risiko, penaksir kemungkinan terjadinya risiko, dan penghitungan kecukupan kewajiban keuangan perusahaan. Mereka juga terlibat dalam investasi, manajemen risiko, asuransi, dan dana pensiun karena peran mereka dalam menghitung secara rinci segala risiko keuangan yang mungkin timbul.

Untuk menjadi seorang Aktuaris, seseorang harus menempuh pendidikan tambahan dan lulus ujian yang disyaratkan oleh Ikatan Aktuaris Indonesia. Beberapa universitas menyediakan jurusan Aktuaria di tingkat sarjana, sementara di universitas lain, Aktuaria menjadi bagian dari jurusan Matematika dan Statistika.

Gaji seorang Aktuaris cukup tinggi karena profesi ini masih langka di Indonesia sementara kebutuhannya semakin meningkat. Gaji awal seorang Aktuaris sebagai Actuarial Analyst berkisar antara 4 hingga 7 juta rupiah per bulan, sementara seorang Chief Actuary bisa mendapatkan gaji selevel dengan direktur utama perusahaan-perusahaan besar.

AKTUARIS | QUIPPER | ETCHEDACTUARIAL | INVESTOPEDIA
Pilihan editor: Bagaimana Cara Menjadi Aktuaris

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus