Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JANGAN cepat memandang sebelah mata kepada pengusaha yang jauh dari publikasi. Ambil contoh The Hok Bing. Meski namanya tak pernah terdengar di kalangan pengusaha properti, Bing tiba-tiba diberitakan berhasil mengambil oper hak pengelolaan tanah milik Sekretariat Negara di kawasan Kemayoran untuk kemudian dibangun menjadi sebuah sentra bisnis megah.
Bukan cuma itu. Rekan kongsinya dalam proyek itu pun tergolong kelas berat. Di bawah bendera PT Theda Persada Nusantara, Bing bermitra bersama Direktur Utama Dana Pensiun Perkebunan, Samingoen, dan Mohamad Rizki Pratama, anak sulung Presiden Megawati Soekarnoputri.
Meski berhasil menggandeng investor asal Cina, Li Zhaoling, nama pengusaha asal Surabaya ini ternyata "tak bunyi" di kalangan pebisnis yang kerap berdagang dengan Negara Tirai Bambu. "Saya belum pernah mendengar nama itu," kata Amir Abdullah, Wakil Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Indonesia Komite Cina.
Dua pengusaha yang direkomendasi oleh Amir sebagai orang yang kerap berhubungan dengan pengusaha asal Cina juga tidak mengenal Bing. Salah seorang di antaranya, Hariyadi Sukamdani, anak Sukamdani Sahid Gitosardjono, mengaku asing dengan nama The Hok Bing ataupun Li Zhaoling. "Saya hanya pernah mendengar tentang proyek China Center itu," ujarnya.
Sosok Li Zhaoling juga tak kalah misteriusnya. Sumber-sumber di atas juga mengaku tidak pernah menyimak nama Li. "Mungkin saja, ia pengusaha asal Cina," tukas seorang petugas di kantor perdagangan Kedutaan Besar RRC, yang menolak disebut namanya. Ia menjelaskan, Kedutaan Besar RRC selama ini tak pernah mendata siapa-siapa saja pengusahanya yang menanam modal di Indonesia.
Jejak Hok Bing sedikit tersibak dari keterangan seorang pengusaha Jakarta yang menolak disebut namanya. Ia menyebut Bing sebagai seorang pedagang yang pintar mencari pendanaan. Keahlian Bing sebagai perantara kian menanjak setelah ia dekat dengan mantan Menteri Keuangan di era reformasi yang juga pernah menjabat direktur sebuah bank pelat merah. Itu yang menyebabkan sumber ini yakin Bing memang punya jaringan luas di berbagai lembaga dana pensiun pemerintah. "Buktinya, di Theda itu ada dana pensiun perkebunan," ujar si sumber.
Bing memang piawai membina hubungan dengan sejumlah petinggi negara. Menurut sumber itu, Tatambegitu Rizki Pratama biasa disapabukan anggota keluarga Istana pertama yang pernah diakrabinya. Sebelumnya, Bing juga menjalin hubungan akrab dengan salah seorang cucu lelaki mantan presiden Soeharto. "Tapi saya tidak tahu apa bisnis mereka," ia menambahkan.
Dan kontras dengan keterangan dari pejabat Kedutaan RRC di Jakarta tersebut, pengusaha sumber TEMPO ini malah menyebutkan Bing juga memiliki kedekatan khusus dengan adik seorang pejabat tinggi Cina.
Seingat dia, dari sekian banyak perusahaan yang pernah didirikan Bing, hanya bisnis restoran yang agak menonjol. Bing diketahui sempat memiliki restoran makanan laut terkenal di daerah Pluit, Jakarta. "Tapi ada yang bilang Bing telah pecah kongsi di restoran itu," si sumber menambahkan.
Bing sendiri belum bersedia memberi penjelasan. Saat dihubungi melalui telepon genggamnya, ia hanya bolak-balik berkata, "Minggu depan saja. Tidak enak kalau mendahului yang lain." Ia sempat membantah telah mengambil alih tanah Kemayoran itu dengan cara patgulipat. "Tidak ada masalah, kok. Kami ikut tender seperti biasa," ia menandaskan.
Masih misterius, memang. Yang jelas, sampai saat ini Bing belum bekerja di kantor barunya. Kantor PT Theda di kawasan Roxy Mas, Jakarta, masih belum beroperasi. Sepanjang pekan lalu, bangunan berdinding marmer yang ditopang dua pilar bergaya Gothic itu masih sibuk direnovasi dan diselimuti debu.
THW, Dara Meutia Uning, Iwan Setiawan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo