Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan stok ikan untuk konsumsi selama bulan Ramadan hingga Lebaran nanti aman. Berdasarkan analisis kebutuhan konsumsi asupan protein ikan selama puasa, kebutuhan konsumsi ikan diperkirakan mencapai 1,64 juta ton atau meningkat 7,3 persen dibandingkan bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sementara menjelang Idul Fitri, pasokan ikan total semuanya adalah sekitar mencapai 2,09 juta ton, dengan mempertimbangkan pola musim, penangkapan, dan musim produksi," kata Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistiyo dalam konferensi pers melalui zoom meeting, Rabu, 5 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi menjelaskan, dari hasil penghitungan KKP, stok ikan ini akan meningkat 49,6 persen dibandingkan bulan Februari. Peningkatan itu disebabkan banyaknya kapal yang akan mendarat di 3 hari menjelang Idul Fitri 1446 H.
Biasanya, kata Budi, para pelaut akan pulang untuk merayakan Lebaran sehingga hasil tangkap akan lebih banyak. Dengan begitu, hasil tangkap ikan di bulan Maret diproyeksikan mencapai 42.271 ton."Jadi kalau kita lihat dengan data tersebut, maka KKP meyakini pasokan ikan cukup dan aman untuk kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan, dan pasca Ramadan," tutur dia.
Selain itu, KKP juga memastikan harga ikan di bulan puasa ini akan tetap stabil. Budi menuturkan pihaknya sudah melakukan pantauan di 250 cold storage. Per 4 Maret 2025, harga rata-rata ikan di semua komoditas menunjukan kenaikkan 5,5 persen. Rinciannya, harga ikan cakalang berada di kisaran Rp23.000 per kilogram, kemudian ikan tuna rata-rata dijual Rp18.000 per kilogram. Selanjutnya, tongkol Rp19.000 per kilogram, kembung Rp 30.000 per kilogram, tenggiri Rp50.000 per kilogram, bawal di Rp45.000 per kilogram, dan makarel di Rp18.000 per kilogram.
"Sejauh ini stabil ya dengan harga itu, meskipun fluktuatif," ujar Budi.
Lebih lanjut, KKP menerapkan sistem aware cost management system untuk memastikan distribusi ikan ke semua wilayah di Indonesia berjalan dengan lancar. Menurut Budi, hal itu dilakukan untuk memastikan keteracakan stok ikan, informasi logistik, serta optimalisasi dari okupasi cold storage yang ada.
Tak hanya itu, KKP juga bekerja sama dengan sejumlah pelaku jasa logistik berbasis kontainer dingin dan kapal angkut lainnya untuk mengirim pasokan ikan ke semua wilayah. KKP juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero. "Kami bekerja sama dengan PT KAI melalui jaringan kereta api mengantar hingga ke pasar lokal maupun konsumen akhir," tutur Budi.
Foto 
