Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sri Mulyani Beberkan Kebutuhan Investasi USD 200 Miliar untuk Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan di RI

Sri Mulyani menyebutkan dibutuhkan investasi senilai US$ 200 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.

23 Agustus 2023 | 04.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi jajarannya memberikan keterangan terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019. Sri Mulyani melaporkan realisasi APBN hingga akhir Februari 2019, tercatat Rp54,61 triliun atau 0,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan ada kebutuhan investasi senilai US$ 200 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun pembiayaan pembangunan yang inovatif dan ramah lingkungan, menurut Sri Mulyani, merupakan hal penting dalam upaya transformasi ekonomi negara. Kondisi ini membuat pemerintah perlu bekerja keras untuk memanfaatkan berbagai opsi pembiayaan guna mendukung proyek-proyek pembangunan berkelanjutan.

Dalam konteks Kementerian Keuangan, telah diimplementasikan berbagai program untuk mencapai keberlanjutan, termasuk menerapkan insentif fiskal untuk menarik investasi agar dapat diarahkan ke proyek hijau dan industri hijau.

Selain itu, kata Sri Mulyani, insentif lain yang diberikan yaitu berupa tax holiday dan tax allowances. Indonesia juga dalam proses menerapkan regulasi untuk menerapkan perdagangan karbon yang berfungsi sebagai instrumen yang ditujukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Bendahara negara tersebut juga menekankan pentingnya kerja bersama dalam upaya meningkatkan inovasi dalam pembangunan dan konstruksi gedung dan perumahan demi mencapai efisiensi energi.

Selain itu, juga dengan membatasi konsumsi energi namun tetap memperhatikan kebutuhan untuk cooling dan ventilasi. Langkah-langkah tersebut dibutuhkan untuk menuju ke perumahan yang efisien secara energi.

“Kami turut senang mendengar peluncuran program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk 1 juta rumah dan retrofit dengan konsep green housing,” ucap Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani terus mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam upaya mendorong pembangunan berkelanjutan. Salah satunya lewat policy framework atau kerangka kebijakan yang dapat mengembangkan aturan hingga instrumen dalam mewujudkan pembiayaan perumahan hijau di Indonesia.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus