Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Sri Mulyani Ingin Menteri hingga Gubernur Mengajar di PKN STAN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ke depannya mahasiswa PKN STAN diajar para pejabat dan bekas pejabat pemerintahan.

19 Juli 2020 | 05.04 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/@smindrawati)
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/@smindrawati)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ke depannya mahasiswa Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau PKN STAN tidak hanya diajar oleh staf pengajar, melainkan juga para pejabat dan bekas pejabat pemerintahan.

"Saya membayangkan seharusnya yang mengajar di PKN STAN adalah seluruh bekas menteri keuangan atau bahkan menteri-menteri yang lain. Juga kalau bisa Gubernur. Anda juga mungkin harusnya diundang orang-orang yang ada di swasta, serta Special Mission Vehicle kita," ujar Sri Mulyani dalam acara Dies Natalis ke-5 PKN STAN yang disiarkan secara daring, Sabtu, 18 Juli 2020.

Dengan demikian, mahasiswa STAN bisa memiliki pemikiran luas. Sebab, ia mengatakan keuangan negara memiliki peran yang sangat besar bagi negara. Khususnya dalam kondisi saat ini.

Ihwal sistem pengajaran, Sri Mulyani pun mengatakan perlunya pengenalan mengenai teknologi dalam pengelolaan keuangan negara. Ia berujar saat ini pemerintah telah menggunakan teknologi dalam mengelola perbendaharaan, pajak, hingga sistem bea cukai.

"Kalau bicara teknologi, ICT, kita enggak punya laboratorium tentang teknologi. Padahal di Kemenkeu semua perbendaharaan kita menggunakan program," ujar Sri Mulyani.

Saat ini, Sri Mulyani berujar telah meminta tim di kementeriannya untuk mendesain ulang PKN STAN. Ia berujar periode Dies Natalis Ke-5 PKN STAN, serta situasi pandemi Covid-19 menjadi momentum yang tepat untuk desain ulang tersebut.

"Momentum ini adalah momentum yang luar biasa tepat bagi kita memikirkan kembali desain dari PKN harus seperti apa, rekrutmen kita harus seperti apa. Hal yang bagus selama ini dari PKN STAN akan kita jaga, yaitu kita bisa merekrut dari seluruh Indonesia dan masyarakat yang berasal dari berbagai daerah," ujar dia.

Momentum itu semakin tepat, kata Sri Mulyani, lantaran pada tahun ini pemerintah tidak bisa merekrut mahasiswa anyar. Sebab, biasanya pendaftar PKN STAN relatif banyak, bisa mencapai 200 ribu pendaftar. Biasanya, seleksi dilakukan dengan beberapa tahapan seperti ujian tertulis, kesehatan, hingga tes fisik.

Ia berujar tahapan tersebut sulit untuk bisa digelar dalam situasi pandemi seperti sekarang. Apalagi, protokol kesehatan membatasi orang untuk bisa berkerumun atau berkumpul. "Jadi situasi ini bisa kita pakai untuk memikirkan bagaimana desain PKN stan ke depan," tutur Sri Mulyani.

CAESAR AKBAR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus