Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Stok Beras Mencukupi, Bapanas: Sudah Cukup Impor Beras

Pemerintah tak akan merealisasikan sisa kuota impor beras sebesar 840 ribu ton tahun ini. Stok beras dalam negeri mencukupi.

10 Desember 2024 | 19.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024. Tempo/Han Revanda Putra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tak akan merealisasikan sisa kuota impor beras sebesar 840 ribu ton tahun ini. Dari 3,6 juta ton kuota beras yang ditetapkan, pemerintah sejauh ini telah merealisasikan 2,9 juta ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Enggak (akan ada kontrak baru). Kita sudah selesai (impor). Sudah,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada wartawan di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arief menjelaskan, stok beras saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sampai akhir tahun, ia memproyeksikan stok beras mencapai 8,3 juta ton, dengan 2 juta ton di antaranya ada di Perum Bulog. Ia mengatakan, tak banyak beras yang masih berproses masuk ke gudang Bulog.

Dari stok itu, 220 ribu ton akan dialokasikan untuk bantuan pangan untuk bulan ini dan Januari serta Februari tahun depan. Pasalnya, produksi beras pada bulan-bulan itu diprediksi akan sedikit. Produksi yang minim ini lantaran penanaman belum di atas 1 juta hektare.

Alih-alih impor beras, Arief mengatajan, pemerintah saat ini berfokus menyiapkan panen raya 12–13 juta ton gabah pada Februari dan Maret 2025. Ia mengingatkan, jangan sampai saat panen pemerintah tak siap menyerap gabah petani. Sebab, harga gabah bisa turun.

Di akhir tahun, Arief menghitung ending balance melalui proyeksi kebutuhan. Angka ini yang akan menjadi beginning balance tahun depan. Kalau kebutuhan belum cukup, produksi harus digenjot. “Kalau kita sudah melihat memang tidak perlu impor, ya memang tidak usah impor,” kata eks Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu.

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono sebelumnya mengatakan tak akan merealisasikan sisa kuota impor jika stok cadangan beras pemerintah (CBP) mencukupi. Setelah merealisasikan impor beras sebesar 2,8 juta ton dari target kuota impor sebesar 3,6 juta ton, perusahaan pelat merah itu saat ini masih memiliki sisa kuota impor sebesar 840 ribu ton.

Wahyu Suparyono mengatakan, impor beras itu tak diperlukan jika stok cadangan beras pemerintah (CBP) telah mencapai 2 juta ton. Sedangkan saat ini Bulog telah mengamankan stok sebesar 1,8 juta ton. Sisanya, Wahyu mengatakan akan mengoptimalkan serapan dalam negeri. "Kan keren kalau bisa penyerapan dalam negeri," katanya kepada wartawan di Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 21 November 2024.




Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus