TARGET sudah dipatok, tapi bagaimana mencapainya? Itulah yang memenuhi pikiran A. Hakim Nasution, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sumatera Utara. Bagaimana tidak? Ketika ekonomi Sumatera Utara ditargetkan tumbuh 6% per tahun, kalangan pengusaha tampak tenang-tenang saja. "Jumlah pengusaha yang berorientasi ke pasar masih terlalu sedikit," kata Nasution. Padahal, biaya pembangunan Sumatera Utara, sepanjang Pelita V, diperhitungkan sebesar Rp 9.967,02 milyar. Sulitnya pula, 75% dari jumlah itu harus ditanggung oleh sektor swasta. Maka, selain berbagai rang- sangan yang digariskan pemerintah pusat -- seperti pembe- basan bea masuk bagi barang-barang modal, suku cadang, dan beberapa jenis bahan baku -- Pemda Sumatera Utara juga menawarkan sebuah perang sang baru, yakni pembebasan bea balik nama atas akta pendaftaran kapal. Sesudah itu, apakah investor akan membanjir? Oho, nanti dulu. Seperti dikemukakan Nasution, masih ada kendala lain yang perlu segera dibenahi. Contohnya, sarana perhubungan, listrik, dan telepon, yang sampai saat ini masih "mengganjal" laju pembangunan di daerah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini