Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Survei Populix: Logo Halal Jadi Pertimbangan Penting Konsumen Muslim di Indonesia, Terlebih Saat Ramadan

Keberadaan logo halal menjadi sangat penting bagi konsumen Muslim di Indonesia ketika membeli produk makanan dan minuman.

19 April 2023 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan logo halal menjadi sangat penting bagi konsumen Muslim di Indonesia ketika membeli produk makanan dan minuman. Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix menunjukkan, 93 persen responden menjadikan logo halal sebagai pertimbangan yang paling utama ketika membeli sebuah produk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Terlebih di bulan Ramadan ini masyarakat akan lebih menjaga produk yang akan disantap,” kata Eileen Kamtawijoyo, Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Populix, Selasa, 18 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo halal pada kemasan produk membuat konsumen muslim merasa aman dan ada jaminan kualitas mutu dari produk. Selain itu, aspek lain yang dianggap penting konsumen menyangkut informasi kandungan produk yang jelas, memenuhi kebutuhan, dan kemasan yang ramah lingkungan.

Survei itu melibatkan 1.014 orang lelaki dan perempuan muslim berusia 17 hingga 55 tahun. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada 2021, jumlah penduduk muslim Indonesia sebanyak 237 juta orang.

Sementara menurut Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), nilai belanja produk halal dari umat Muslim Indonesia mencapai US$ 135 miliar per tahun.

Namun begitu dari hasil survei itu juga diketahui dalam enam bulan terakhir, sebanyak 39 persen konsumen muslim tetap membeli produk tanpa logo halal. Alasannya karena mereka percaya produk yang dibelinya tidak mengandung bahan-bahan yang tidak halal.

Dalih lainnyam adalah belum ada produk halal yang manfaatnya setara. Sebagian lagi mengaku tahu produsennya sedang mengurus logo halal, dan prosesnya tidak mudah.

Selanjutnya: Kecenderungan konsumen muslim dari hasil survei itu...

Menurut Eileen, kecenderungan konsumen muslim dari hasil survei itu patut menjadi perhatian industri makanan dan minuman di Indonesia untuk mencantumkan logo halal pada produknya. Pun bagi industri e-commerce atau aplikasi online yang menjual produk makanan atau minuman agar dapat memaksimalkan penjualan.

Berdasarkan kategori, produk yang dibeli konsumen muslim itu seperti makanan dan minuman dalam kemasan, bahan masakan, restoran, katering. Kemudian obat-obatan, produk perawatan tubuh dan wajah, kosmetika, produk biologi termasuk vaksin, hingga pakaian.

Pada beberapa produk terkenal yang belum bersertifikat halal seperti es krim dan mi olahan, 23 persen konsumen tetap ingin mencoba, 39 persen lain tidak ingin mencoba, dan 38 persen konsumen bersikap ragu.

Selain itu, konsumen dalam survei juga prihatin dengan logo halal palsu, dan menilai MUI belum transparan dalam pemberian logo halal. Sedangkan konsumen lain menyatakan logo halal penting namun bukan suatu keharusan. Sementara sebagian responden lain mendesak pemerintah mewajibkan logo halal dan memberikan sanksi tegas bagi produk tanpa logo halal.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus