KOPERASI Taxi Surabaya (Taxi Surya), yang beberapa tahun terakhir ini tenggelam namanya, kini mulai menggeliat. Ini berkat suntikan dana dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Ja-Tim sebesar Rp 4,8 milyar. Koperasi yang berdiri pada 1982 itu langsung membeli 200 unit mobil baru merek Holden Gemini. Semula armadanya berkekuatan 100 unit mobil, namun entah mengapa koperasi berjalan terseok-seok. Ketika Rapat Akhir Tahun (RAT) 1989, ketahuan bahwa koperasi merugi Rp 19 juta. Maka, ketua Koperasi Taxi Surya, Poedjiyono, langsung mengambil langkah berani. Ia mencari kredit ke bank. Adalah BPD Ja-Tim yang kemudian mengulurkan kredit, setelah yakin bahwa Taxi Surya akan membenahi manajemennya. Mereka disebut Proyek Management Unit (PMU), yang bukan anggota koperasi tapi bertanggung jawab kepada koperasi. Bila anggota koperasi Taxi Surya ingin memiliki kendaraan yang dikemudikannya, ia harus membayar uang muka Rp 2,7 juta. Caranya? Tiap hari pengemudi diwajibkan setor, minimal Rp 40 ribu. Dari setoran ini, Rp 4 ribu disisihkan untuk tabungan pengemudi. "Kalau sudah terkumpul, uang itu bisa dipakai untuk uang muka pembelian mobil atau bisa untuk keperluan lain," kata Poedjiyono. Dengan manajemen baru, Poedjiyono optimistis bisa mengembalikan kreditnya dalam 5 tahun, bahkan 4 tahun. Agar lebih mantap, Taxi Surya yang dulu dicat kuning, kini tampil putih mulus dengan strip biru. Armada putih ini ditargetkan berkekuatan 500 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini