BAGI PT Glasfibindo Indah, (GFI) hari baik itu jatuh pada Jumat pekan silam. Upacara pemecahan kendi, yang dilakukan hari itu oleh Menteri Muda Perindustrian Tungky Ariwibowo, menandai pemberangkatan tiga trailer, yang membawa kontainer berisi bahan serat kaca (fibre glass). Dari Tanjungpriok, di- berangkatkan ke Korea Selatan (70 ton, senilai US$ 140 ribu) dan Taiwan (40 ton, seharga US$ 80 ribu). Dan itulah ekspor perdana serat kaca GFI. "Dalam waktu dekat, kami juga akan mengekspor ke Singapura, Malaysia, dan Hong Kong," kata Dirut GFI, Koesno Achzan Jein, kepada wartawan TEMPO Ardian Taufik Gesuri. GFI, yang berdiri di atas tanah 24.510 m2 di Cibitung, Bekasi, mulai memproduksi serat kaca sejak Oktober tahun lalu -- langsung dipasarkan di dalam negeri. Sebagai bagian dari Golden Key, salah satu jaringan bisnis Liem Sioe Liong, GFI masih satu-satunya produsen serat kaca di negeri ini. Kapasitas produksinya 4.500 ton tiap tahun. Sedangkan ke- butuhan dalam negeri saja diperkirakan 4.000 sampai 5.000 ton per tahun. Maka, "Kami ingin cepat-cepat menambah produksi," kata Koesno. Selama ini, investasinya yang sudah terealisasi Rp 80,5 milyar dengan dukungan antara lair dari BDN dan BBD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini