Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Swasembada Daging, Jatim Inseminasi 1,5 Juta Sapi Betina

Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun ini melakukan inseminasi terhadap 1,5 juta sapi betina untuk mewujudkan swasembada daging.

12 Desember 2017 | 11.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sapi varietas Gatotkaca yang merupakan sapi Belgian Blue pertama di Asia Tenggara yang berhasil diternakan dipamerkan di Jambore Peternakan Nasional 2017, Ahad, 24 September 2017. Sapi ini diperkirakan mampu mengungguli sapi jenis Limosin dalam kuantitas daging dan keefektifan perawatan.Tempo/ M Julnis F

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun ini melakukan inseminasi terhadap 1,5 juta sapi betina untuk mewujudkan swasembada daging. Jumlah itu melampaui target yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian dalam program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab), yakni 1,2 juta.

“Jawa Timur telah bisa mencapai target yang ditetapkan untuk program Upsus Siwab,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dalam acara Rapat Koordinasi Teknis Nasional II Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, di Hotel JW Marriot, Surabaya, Senin, 11 Desember 2017.

Soekarwo mengatakan inseminasi terhadap 1,5 juta sapi betina melibatkan 4.816 sumber daya manusia, yang terdiri atas petugas medis, petugas paramedis veteriner, petugas inseminator, petugas pemeriksa kebuntingan, petugas asisten teknis reproduksi (ATR), dan petugas pelaporan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).

Dia menambahkan, upaya penambahan jumlah sapi itu penting, tapi pemenuhan gizi ternak juga harus dioptimalkan. Sebab, berdasarkan data, impor hasil penggilingan, termasuk pakan ternak, skalanya masih tinggi. “Makanan ternak ini masih kendala serius bagi kita,” ujarnya.

Baca: Menhub Ajak Swasta Angkut Sapi dari Indonesia Timur

Karena itu, Soekarwo mengusulkan metode tumpang sari dengan perhutanan melalui program Pembangunan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Selain itu, hutan sosial yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo sebaiknya digunakan untuk penghijauan pakan ternak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan tahun depan merupakan tahun kedua pelaksanaan program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting. Dia berharap tahun depan hasil program tersebut lebih baik daripada tahun ini.

Melalui program ini pula, kata Ketut, potensi sapi dan kerbau betina dalam negeri diharapkan optimal untuk terus menghasilkan anak guna menambah populasi ternak nasional. “Keberhasilan program ini membutuhkan kesadaran semua pihak yang terlibat untuk bekerja dan bersinergi, serta secara simultan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus