Tak Ada Misrep di Salim

ENAK sekali jadi Kelompok Salim. Sementara pemerintah berencana menghapus utangnya senilai Rp 52,7 triliun—yang baru dilunasi Rp 16 triliun—hasil uji tuntas keuangan terhadap kelompok ini menguntungkan mereka. Uji yang dilakukan oleh Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang diumumkan oleh Deputi Ketua BPPN Bidang Asset Management Investment (AMI) Taufik M. Ma'roef, akhir pekan lalu, menunjukkan sebagian aset Salim dinilai terlalu rendah ketika ditransfer ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional pada 1998. Nilai ini akan menentukan berapa banyak grup itu telah membayar utangnya. Penilaian yang tertunda hampir sebulan ini, seperti dugaan seorang sumber di Holdiko, konsultan keuangan, juga tak menemukan misrepresentasi baru. Keterangan Taufik Ma'roef ini bertentangan dengan penjelasannya sendiri awal Oktober lalu, ketika dia sempat sesumbar bahwa KPMG menemukan misrep baru. Didampingi Presiden Direktur KPMG, Narayan Menon, Taufik mengatakan ini bukan valuasi ulang, melainkan uji data yang digunakan Salim saat penilaian tahun 1998. Dan hasilnya tak jauh berbeda dengan penghitungan Salim. Audit Badan Pemeriksa Keuangan sebelumnya menyatakan sebaliknya. Badan ini menemukan adanya potensi misrep baru di belasan perusahaan konglomerat itu. Nilainya mencapai Rp 1,49 triliun. Klaim baru itu disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian nilai penyerahan 12 aset Grup Salim. Di antaranya di Bintan Inti Industrial Estate sebesar Rp 670 miliar dan Strait KMP Resort Development senilai Rp 362 miliar.