Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Antara Buaya dan Singa

10 November 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KHAWATIR jualannya tak laku, Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional Syafruddin Temenggung meminta Bank Indonesia menarik peraturan Bank Indonesia Nomor 4 Tahun 2002. Dalam peraturan ini, BI membatasi bank membeli aset kredit yang ditawarkan BPPN. Kali ini bank hanya boleh membeli sampai 50 persen dari modal intinya. Syafruddin mendapat dukungan kuat dari anggota Komisi Keuangan DPR. Dalam rapat dengar pendapat awal pekan lalu, BPPN dan para wakil rakyat itu menyerang petinggi Bank Indonesia. Salah seorang anggota komisi itu bahkan meminta agar peraturan tersebut—topik yang seharusnya tak dibahas dalam rapat hari itu—segera dicabut. Kata Syafruddin, Kamis pekan lalu, peraturan pembatasan modal ini ibarat mulut singa, sementara peraturan sebelumnya, yang menetapkan provisi 100 persen, adalah mulut buaya. "Ini sama saja keluar mulut buaya, masuk mulut singa," kata Syaf, yang belakangan aktif mempromosikan dagangannya. Benarkah? Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom membantahnya. Kalau peraturan ini diterapkan, katanya, hanya satu bank yang terkena. Bank lainnya masih punya kapasitas untuk membeli. Pernyataan Miranda ini diamini Direktur Utama Bank Danamon Arwin Rasyid. Jadi, siapa sebenarnya yang berbahaya buat negeri ini? Buaya, singa, atau keinginan mencabut peraturan itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus