Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tercatat beberapa kali kesal dengan sejumlah pernyataan dan penilaian lembaga dunia ataupun pemerintah negara lain terhadap Indonesia yang dinilai tak sesuai kondisi riil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teranyar, Luhut mempertanyakan laporan Bank Dunia yang menurunkan peringkat Indonesia dalam Indeks Performa Logistik pada tahun 2023. Padahal belakangan ini sudah banyak perbaikan yang dilakukan di dalam negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Bank Dunia, Luhut juga gusar dengan penilaian IMF soal kebijakan larangan ekspor nikel. Selain ke IMF, ia juga kesal dengan sikap negara maju yang menentang larangan ekspor bahan mentah. Luhut juga tercatat pernah geram dengan Singapura yang meminta bahan mentah listrik bersih dari Indonesia. Berikut beberapa pernyataan Luhut itu.
Datangi Kantor IMF Soal Larangan Ekspor Nikel
Berdasarkan dokumen IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia, lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan catatan terkait rencana hilirisasi nikel di Indonesia. IMF mengimbau Indonesia untuk mempertimbangkan kebijakan penghapusan bertahap ekspor nikel dan tidak memperluas pembatasan ke komoditas lainnya.
IMF menyebut jika kebijakan harus berlandaskan analisis terkait biaya dan manfaat lebih lanjut. Selain itu, kebijakan juga perlu dibentuk dengan mempertimbangkan dampak-dampak terhadap wilayah lain.
Rekomendasi IMF ini ternyata tak disambut baik oleh Luhut Pandjaitan. Melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi, Luhut mengatakan jika dirinya berencana untuk bertemu Managing Director IMF pada akhir Juli atau awal Agustus 2023, untuk menjelaskan visi Indonesia terkait hilirisasi dan pelarangan ekspor nikel.
“Menko Luhut nantinya akan ke Amerika dan berencana bertemu dengan Managing Director IMF untuk menjelaskan visi kami ini dengan lebih detail. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjalin dialog yang konstruktif dan berbagi tujuan kita dalam menciptakan Indonesia yang lebih berkelanjutan, adil, dan sejahtera,” kata Jodi, Kamis, 29 Juni 2023.
Selanjutnya: Jodi menggarisbawahi bahwa konsep hilirisasi...
Jodi menggarisbawahi bahwa konsep hilirisasi tidak hanya mencakup proses peningkatan nilai tambah, tetapi juga tahapan hingga daur ulang, yang merupakan bagian integral dari upaya Indonesia untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menekankan pentingnya keberlanjutan.
“Kami tidak memiliki niat untuk mendominasi semua proses hilirisasi secara sepihak. Tahapan awal akan kami lakukan di Indonesia, namun tahapan selanjutnya masih dapat dilakukan di negara lain, saling mendukung industri mereka, dalam semangat kerja sama global yang saling menguntungkan,” katanya.
Lawan Sikap Negara Maju
Sebelumnya, Luhut juga menceritakan bagaimana IMF menyampaikan kepada dirinya tentang keberatan dari berbagai negara maju atas larangan ekspor bahan baku mentah atau raw material.
Sejumlah negara maju itu menyatakan keberatan atas kebijakan Indonesia yang melarang ekspor bahan baku mentah. Menanggapi hal itu, Luhut menegaskan Indonesia sebagai negara berkembang sudah waktunya untuk meningkatkan nilai tambah (added value) dari berbagai mineral tambang yang krusial di Tanah Air.
"Jadi kami bisa menjadi bangsa besar. Masak kalian aja yang menjadi negara maju?" kata Luhut dalam acara Seminar Penjaringan Masukan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
Kesal Singapura Soal Ekspor Listrik
Selain kepada lembaga dunia, Luhut juga memberikan komentar menohok kepada negara tetangga, Singapura, terkait permintaan listrik hasil dari sumber energi bersih Indonesia. Pasalnya, industri energi tersebut tak dibangun di Tanah Air.
"Ini kan brengsek Singapura, dipikir kita bodoh tender perusahaan-perusahaan kita," kata Luhut di acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, di The Westin Jakarta, Selasa 9 Mei 2023.
Selanjutnya: Luhut mengatakan, ekspor boleh saja...
Luhut mengatakan, ekspor boleh saja dilakukan, termasuk mengaliri listrik ke negara lain. Tapi hal itu harus juga dibarengi dengan dibangunnya industri energi bersih di Indonesia. "Singapura minta supaya kita ekspor listrik. Saya bilang nggak mau. Mau (ekspor) kalau proyek di kita," kata Luhut.
Meskipun begitu, sikap Luhut tiba-tiba berubah dan berbalik berharap bisa segera memulai ekspor listrik ke Singapura. “Mereka berharap sekali bisa kerja sama dengan Indonesia untuk suplai listrik. Harapannya kita bisa mulai ekspor, karena saat ini, 95-96 persen masih menggunakan fosil,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis pada Senin malam, 5 Juni 2023.
Minta Bank Dunia Transparan
Terbaru, Luhut menaggapi laporan Logistics Performance Index (LPI) atau Indeks Performa Logistik Indonesia 2023. Dia mempertanyakan laporan yang dirilis oleh World Bank atau Bank Dunia tersebut. Pasalnya, Indeks Kinerja Logistik Indonesia mengalami penurunan hingga 17 peringkat ke posisi 63 dari sebelumnya posisi 46 yang dicapai pada 2018 lalu.
Luhut mengaku akan mengundang Bank Dunia untuk mempertanyakan di mana letak kelemahan sektor logistik Indonesia tersebut. “Jangan bilang saja tiba-tiba turun 17 peringkat. Tell me, kita harus transparan semua. We have done this, this, this, kau cari di mana?” ujar Luhut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Selasa, 18 Juli 2023.
Logistics Performance Index (LPI) 2023 dirilis Bank Dunia berdasarkan enam dimensi, yaitu Customs, Infrastructure, International Shipments, Logistics Competence and Quality, Timelines, dan Tracking & Tracing. Luhut menilai, jika LPI diukur melalui jumlah pelabuhan, itu tidak adil, karena Indonesia punya ribuan pelabuhan.
“Singapura peringkat pertama dan sebagainya. Saya pun terus terang ya bukan apa-apa, tidak fair juga dong. Kamu nilai pelabuhan, kami banyak ini angkanya, tergantung strata tingkatan dari kelas pelabuhannya,” tutur Luhut.
Kemudian soal skor enam dimensi LPI, Luhut juga mempertanyakan dan meminta agar Bank Dunia bisa menjelaskannya. “Nanti kami periksa, kami juga tidak menutup diri terhadap kritik,” kata dia. “Yang jelas, saat ini cost logistic di Indonesia sudah ada penghematan, karena dilakukan digitalisasi,” ucap Luhut menambahkan.
ANTARA | ADE RIDWAN | KHORY ALFARIZI | RADEN PUTRI