Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tak serumit gula bit

Proses pembuatan gula singkong (fructose), mirip pembuatan gula tebu. proses pembuatannya tak serumit gula bit. (eb)

17 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PROSES pembuatan gula fructose dari singkong mirip dengan pembuatan gula dari tebu. Singkong yang sudah dikupas dan dicuci dimasukkan ke dalam mesin pemutar untuk mendapatkan bubur. Dari sini bubur kental yang telah dipompa itu didorong ke bak penyaring. Penyaringan tahap pertama dilakukan untuk memisahkan cellulose fiber kasar dengan bubur kental yang mengandung gula. Dengan bantuan mesin pemutar berkecepatan tinggi akhirnya diperoleh santan tepung murni pada penyaringan tahap kedua. Untuk memperoleh gula fructose, santan murni itu kemudian dilewatkan pada sejumlah bak dengan suhu 90 derajat Celcius. Di dalam rangkaian proses itu dilakukan pula netralisasi untuk menghilangkan sisa asam. Pada tahap akhir proses itulah, kemudian diperoleh gula fructose kental. Sedangkan ampas dari singkong tadi bisa dijadikan makanan ternak untuk konsumsi ekspor. Selain dari tebu dan singkong, gula bisa pula diperoleh dari akar tanaman Beta vulgaris (bit gula). Hampir semua negara Eropa Timur dan Barat memperoleh gula dari tanaman berumbi besar ini. Uni Soviet tercatat sebagai penghasil bit gula terbesar di dunia. Karena bit gula banyak mengandung unsur kimia organik, maka untuk memperoleh gula dari tanaman ini harus dilakukan proses kimia cukup rumit, tidak sesederhana memperoleh gula dari tebu. Tapi orang Indian di AS justru berhasil mendapatkan gula dari getah pohon maple (Acer), yang banyak tumbuh di kawasan Sungai St. Lawrence dan Danau Besar, dengan cara sederhana. Dari 12 species maple hanya Acer saccharum, yang mampu menghasilkan banyak gula. Hanya pada setiap awal musim semi pohon itu bisa ditakik untuk mendapatkan getahnya. Sebuah pohon maple yang besar bisa setiap awal musim semi ditakik, dan rata-rata mampu menghasilkan satu kilogram getaht yang mengandung gula. Lalu dengan proses pemasakan sederhana, menyerupai pembuatan gula kelapa, getah tadi akhirnya bisa "disulap" sebagai gula kental, dan siap dicetak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus