Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tanggapan Airlangga Hartarto Mengenai Keruntuhan IHSG dan Rupiah

Menteri Airlangga Hartarto menilai melemahnya rupiah dan anjloknya IHSG selama beberapa hari terakhir masih dalam koridor wajar. Kenapa?

29 Maret 2025 | 10.00 WIB

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Airlangga Hartarto menilai fluktuasi nilai rupiah yang melemah selama beberapa hari terakhir masih dalam koridor wajar. Tempo/Imam Sukamto
Perbesar
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Airlangga Hartarto menilai fluktuasi nilai rupiah yang melemah selama beberapa hari terakhir masih dalam koridor wajar. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan melemahnya nilai rupiah selama beberapa hari terakhir masih dalam koridor wajar dan bagian dari dinamika pasar. Dia menyebut Indonesia mempunyai kondisi ekonomi yang kuat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ya kan ini harian kan, nanti kita lihat. Fundamental ekonomi kita kuat, pasar juga sudah rebound kemarin. Ekspektasi mengenai rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Mandiri dan BRI juga baik outcome-nya,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 26 Maret 2025, seperti dikutip dari Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengenai penyebab melemahnya rupiah, dia mengatakan bahwa faktor eksternal masih memainkan peran penting dalam pergerakan nilai tukar mata uang. “Ya kan kita sudah melihat, tentu masih ada beberapa faktor sentimental luar,” ucap Airlangga. 

Ketika ditanya apakah kondisi itu bakal dibahas dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, dia menegaskan bahwa pergerakan rupiah adalah hal biasa dalam ekonomi. “Kalau rupiah kan naik-turun,” ujar Airlangga. 

Kendati nilai tukar rupiah sempat melemah cukup tajam, dia tetap yakin terhadap pemulihan pasar keuangan. “Kan naik lagi, rebound lagi,” katanya. 

Akan tetapi, ketika disinggung perihal penurunan yang kembali terjadi, dia menegaskan bahwa pergerakan itu bersifat dinamis. “Nanti rebound lagi,” ucap mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) itu. 

Respons serupa juga pernah disampaikan Airlangga ketika ditanya mengenai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga penghentian perdagangan sementara selama 30 menit (trading halt) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebelumnya, dia menegaskan bahwa fundamental Indonesia masih kuat walaupun terjadi gejolak di pasar saham. 

“Kalau penurunan ini kan di berbagai negara, saham naik turun, biasa. Saham di negara lain, beberapa minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang baru berimbas ke kita (saham di Indonesia selama) 1-2 hari,” ujar Airlangga. 

Airlangga juga menyinggung kebijakan mengenai mekanisme trading halt 5 persen yang diterapkan saat pandemi Covid-19. Menurut dia, regulasi tersebut perlu dievaluasi kembali supaya tetap relevan dengan kondisi pasar saham di masa kini. 

Untuk diketahui, BEI melakukan trading halt pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 18 Maret 2025 pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal tersebut didasari oleh penurunan IHSG hingga 5,02 persen ke level 6.146. 

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, 27 Maret 2025 di Jakarta melemah sebesar 21 poin atau 0,13 persen. Nilai tukar rupiah berada di angka Rp 16.609 per dolar Amerika Serikat, dari sebelumnya Rp 16.588.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus