Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 25 Oktober 2022, dimulai dari daftar 156 obat sirup yang boleh diresepkan kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikutnya ada berita tentang pernyataan Menteri Airlangga soal transisi energi dan tanggapan Menteri Sandiaga soal Pulau Pasir NTT yang diklaim oleh Australia. Lalu ada berita tentang BRIN yang memetakan wilayah aman untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan perbedaan kondisi Indonesia saat menghadapi krisis 2008 dan ancaman resesi 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Resmi, Daftar Lengkap 156 Obat Sirup yang Boleh Diresepkan Kembali
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mengizinkan sejumlah obat sirup untuk kembali diresepkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Hal tersebut tertuang dalam Surat Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. SR.01.05/III/3461/2022 tertanggal 18 Oktober 2022.
Surat tersebut mengatur tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril memastikan deretan obat tersebut tidak menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, Dan/Atau Gliserin/Gliserol, dan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.
Simak lebih jauh tentang obat sirop di sini.
2. Airlangga: Transisi Energi Harus Terjangkau dan Bisa Diakses Semua Orang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berfokus mempercepat transisi energi dengan mengoptimalkan bauran energi baru terbarukan atau EBT. Isu tersebut diangkat menjadi salah satu topik dalam Presidensi G20 Indonesia yang digelar pada 15-16 November 2022 di Bali.
“Namun, transisi energi harus terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” ujar dia dalam acara virtual Himpuni, Selasa, 25 Oktober 2022.
Menurut Airlangga, Indonesia memiliki target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060--bahkan lebih cepat. Dia berharap masyarakat mendukung komitmen tersebut agar target itu tidak meleset.
Simak lebih jauh tentang energi di sini.
3. Pulau Pasir NTT Diklaim Australia, Sandiaga: Setiap Jengkal Tanah RI Harus Dipertahankan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi kabar soal Pulau Pasir di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diklaim Australia. Dia mengaku sudah memverifikasi kabar tersebut, tapi klaim atas wilayah teritori itu bukan ranah kementeriannya.
“Ranah klaim atas wilayah teritori itu ada di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),” ujar dia dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno pada Senin, 24 Oktober 2022.
Namun, Sandiaga menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kemenlu. “Karena tentunya setiap jengkal Tanah Air Indonesia itu harus dipertahankan. Apalagi kalau itu destinasi wisata yang bisa mendatangkan peluang kesejahteraan bagi masyarakat," tutur dia.
Simak lebih jauh tentang Pulau Pasir di sini.
4. BRIN Petakan Wilayah Aman untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan keberadaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dapat mendukung target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060. Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama BRIN, Suparman, menuturkan ada beberapa tempat di Indonesia yang layak menjadi tempat pengembangan energi tersebut.
"Walau kita di ring of fire, ada beberapa tempat yang layak. Artinya memenuhi persyaratan Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir),” ujar Suparman dalam webinar Kesiapan Energi Terbarukan dan Nuklir dalam Mendukung Pencapaian Net Zero Emission, Senin, 24 Oktober 2022.
Wilayah-wilayah tersebut adalah Jepara, Banten, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Selain itu, sejumlah lokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) pun berpotensi sebagai lokasi pengembangan.
Simak lebih jauh tentang nuklir di sini.
5. Ancaman Resesi 2023 dan Krisis 2008, Faisal Basri Paparkan Perbedaan Kondisinya
Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menjelaskan perbedaan kondisi Indonesia saat menghadapi krisis pada tahun 2008 dan ancaman resesi global tahun depan.
Faisal menceritakan bahwa krisis yang terjadi pada periode tahun 2008-2009 dipicu oleh krisis finansial global di Amerika Serikat. Saat itu, investasi berbagai sektor hancur yang bermula dari kejatuhan sektor finansial.
“Pengaruhnya ke aset, misalnya. Aset dana pensiun anjlok. Jadi ke demand side, supply agak banyak terganggu,” ujar Faisal kepada Tempo, Kamis, 20 Oktober 2022.
Simak lebih jauh tentang resesi 2023 di sini.