Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Melia Yunita memberi sejumlah tips kepada orang tua untuk memberikan obat demam jenis sirup pada anak tanpa mengurangi takaran dan sesuai dosis yang berlaku berdasar usia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau sampai dia muntahkan semua dalam waktu 30 menit sebenarnya boleh kita ulang,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu di Jakarta, Senin, 22 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi kebiasaan anak yang suka menyemburkan obat keluar dari mulut, Melia menuturkan langkah pertama yang dapat ditempuh orang tua adalah mempraktikkan minum obat terlebih dulu sebelum memberikan pada anak. Orang tua dapat menampilkan simulasi rasa atau tata cara minum obat tersebut sambil meyakinkan anak obat itu tidak pahit dan bermanfaat untuk melawan penyakit seperti flu, demam, atau batuk pilek yang dideritanya.
“Kalau anak melihat orang tua, dia pasti mau meminumnya. Tapi kalau anak masih tidak mau, kita bisa menyiasatinya. Misal dosisnya 5 ml, bisa kita berikan dulu 2,5 ml lalu diselingi aktivitas lain seperti bermain baru kita kasih lagi 2,5 ml sisanya,” ujar anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut.
Sesuai sendok takar
Cara lain yang dapat dilakukan dengan memberikan obat sirup menggunakan pipet. Tentunya orang tua perlu membaca terlebih dulu takaran yang sesuai usia anak. Melia meminta orang tua mengikuti takaran obat yang sudah ditetapkan dan menghindari pemberian obat melalui sendok makan atau teh karena dikhawatirkan jumlah dosis yang diberikan tidak sesuai.
“Ini permasalahan orang tua kita, kalau ditanya dokter berapa sendok itu jawabnya pakai sendok teh atau sendok makan. Tidak boleh, kalau tidak dengan pipet harus pakai sendok bawaan (yang ada dalam kemasan), lalu dibaca takarannya jangan sampai salah dosis,” sarannya.
Di sisi lain, untuk mempercepat kondisi anak membaik, orang tua dapat rutin memberikan air minum yang dapat melancarkan dahak penyebab batuk serta mencegah anak terkena dehidrasi. Disarankan untuk tidak menggunakan minuman berasa lain untuk menjaga efektivitas obat tetap maksimal.
Melia mengingatkan berbagai upaya orang tua saat ini dalam menjaga kesehatan anak dapat mempengaruhi pola hidupnya beberapa puluh tahun kemudian. Dengan demikian, ia berharap orang tua dapat mencontohkan gaya hidup yang sehat supaya generasi masa depan bangsa dapat hidup sehat dan cerdas.
“Ada penelitian di Amerika yang mengatakan lima tahun pertama anak dapat menjadi gaya hidup mereka selanjutnya. Itu akan terekam dan jadi gaya hidup dia. Anak kita juga tidak akan berhenti tumbuh saat mereka berusia 5 tahun jadi kalau sekarang tidak mau turunkan penyakit ke anak kita harus ubah pola hidup itu,” paparnya.