Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri dan bos Tjufoo, TJ Tham, memprediksi di 2023 suatu bisnis punya potensi besar untuk menguasai pasar lokal apabila mendapat dukungan yang tepat. Apalagi dengan peluang industri langsung ke konsumen yang semakin masif dan perlu dilirik pengusaha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sayangnya, mencari dan mendapatkan modal yang cukup merupakan salah satu hambatan yang sering dihadapi orang yang ingin memulai usaha. Pasalnya, masih banyak investor yang ragu dan berpikir berkali-kali untuk menginvestasikan dananya mengingat masih banyak perusahaan lain yang belum stabil dan belum memiliki banyak pengalaman sehingga penting bagi para pebisnis untuk mengetahui apa yang dicari investor dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan agar mereka mau menginvestasikan uang pada sebuah bisnis. Lalu, apa saja hal yang menarik perhatian investor menjelang 2023?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mendisrupsi strategi pemasaran secara hibrida
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pemasaran banyak merek dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Melalui pemasaran hibrida, yakni pendekatan pemasaran secara inklusif di semua kanal, memungkinkan pelacakan perjalanan konsumen yang berkelanjutan di berbagai titik. Misalnya, dengan memanfaatkan beragam kanal digital, misal Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, dan WhatsApp LBA (location-based advertising) untuk menargetkan area-area sesuai dengan rencana bisnis.
Selanjutnya untuk media sosial, bisnis dapat membangun kemitraan dengan pelanggan melalui akun Instagram, Tiktok, Youtube dan Facebook. Selain itu, suatu usaha juga sudah bisa mencontoh beberapa kecenderungan merek lokal, di mana mereka tidak hanya memasarkan produknya secara online tapi kini membuka toko offline guna memberi kesan mendalam agar pelanggan yakin akan kualitas produk yang dijual secara online. Hasilnya, pelanggan akan mendapatkan pengalaman yang lebih positif atas merek yang dipakai. Dengan kata lain, citra merek pun akan ikut meningkat. Hal ini pun akan menarik investor untuk mendukung usaha karena dianggap sudah punya segmentasi pasar yang jelas.
Tingkatkan performa merek dengan model usaha yang ramping
Investor sangat menyukai konsep model bisnis ramping, sebuah strategi yang berusaha meminimalisir pemborosan dalam produksi dan operasional seraya memperkuat fokus dalam memuaskan keinginan pelanggan. Model bisnis ini dapat menjadikan kinerja merek lebih adaptif dan cepat dalam menghadapi perubahan pasar. Model ini membantu UMKM untuk menganalisis dan mengimplementasikan sebuah strategi dengan mengutamakan efisiensi karena UMKM memiliki sumber daya yang terbatas dan harus memaksimalkannya secara lebih efisien, bahkan membantu manajemen perusahaan menciptakan tim yang lebih kompak dan harmonis.
Utamakan tanggung jawab sosial dalam berbisnis
Merek yang mengintegrasikan komitmen berkelanjutan untuk melakukan yang lebih baik bagi bumi, komunitas, dan individu ke dalam proses bisnis dinilai dapat mempengaruhi laba penjualan dan membawa perubahan positif. Melansir dari Small Business Trends, ketika sebuah bisnis yang mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan, apalagi di mata konsumen yang juga menerapkan green living, maka citra perusahaan/produk tentu akan meningkat.
Reputasi seperti ini akan mendorong kepercayaan masyarakat, bahkan menarik simpati. Tak cukup sampai di situ, menerapkan bisnis hijau disinyalir dapat pula membuat merek menjadi lebih menonjol dibandingkan yang lain sehingga bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan. Melakukan bisnis berkelanjutan tentu lebih menghemat biaya karena otomatis harus mengurangi limbah dan beralih menggunakan barang-barang yang bisa didaur ulang. Bahkan, cara demikian dapat membuat perusahaan mengalihkan biaya ke hal lain, seperti menambah produksi barang.