Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tol Pandaan - Malang yang diresmikan Presiden Jokowi hari ini diyakini akan mempersingkat waktu tempuh dari Surabaya ke Malang secara signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto memperkirakan waktu tempuh Surabaya-Malang bisa dipangkas, dari semula 3,5 jam menjadi 1 jam ketika menggunakan jalan Tol Pandaan - Malang. Waktu tempuh itu bisa dicapai ketika keseluruhan tol ini rampung dikerjakan.
Pemerintah menargetkan keseluruhan tol terbangun sebelum akhir tahun 2019. Sementara yang diresmikan Presiden Jokowi adalah tiga dari lima seksi tuas tol. “Relatif lebih singkat,” kata Sugiyartanto saat dihubungi, Senin, 13 Mei 2019.
Dalam catatan Tempo, Jalan Tol Pandaan - Malang sepanjang 38,48 kilometer merupakan bagian dari proyek nasional Jalan Tol Trans Jawa. Tol dibangun sejak 2017 dengan dana Rp 9,1 triliun. Kehadirannya bertujuan untuk mengurai kemacetan di jalan nasional Surabaya-Malang, maupun sebaliknya.
Pembangunannya dibagi dalam lima seksi. Seksi I (15,5 kilometer) dari Pandaan sampai Purwodadi di Kabupaten Pasuruan. Seksi II (8 kilometer) dari Purwodadi sampai Lawang di Kabupaten Malang. Seksi III (7,1 kilometer) dari Lawang sampai Singosari. Seksi IV (4,8 kilometer) dari Singosari sampai Pakis, serta Seksi V (3,1 kilometer) dari kan Pakis dan Sawojajar.
Tiga seksi yang diresmikan Jokowi yaitu Seksi I, II, dan III. Ketiganya akan dibuka penuh pada mudik lebaran nanti. Sedangkan Seksi IV dan V yang masih dalam proses pengerjaan, tetap akan dibuka saat mudik. Tapi, kedua seksi akan dibuka secara fungsional alias terbatas.
Setelah keseluruhan Tol Pandaan - Malang ini rampung, pembangunan rencanannya akan dilanjutkan hingga ke Kota Baru di barat Kota Malang, dan Kepanjen di selatan Kota Malang. Dari keduanya, baru proses perpanjangan tol ke Kepanjen yang terus berjalan. “Rencana berikutnya, sedang dipelajari sampai Kepanjen dulu,” ujar Sugiyartanto.