Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta bakal menggandeng pihak swasta melalui skema naming rights untuk halte-haltenya. Dengan model bisnis yang telah diterapkan oleh pelbagai transportasi massal di ibu kota, Transjakarta membuka peluang kerja sama bagi perusahaan dari berbagai sektor untuk mendapatkan hak penamaan di halte mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset Transjakarta, Fadly Hasan, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar transaksi bisnis, tetapi juga bentuk kontribusi swasta terhadap layanan publik. "Kami juga melibatkan pihak ketiga untuk bersama-sama membangun infrastruktur transportasi publik," ujarnya saat berkunjung ke kantor Tempo, Selasa, 26 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transjakarta telah memiliki lima halte yang bekerja sama dengan pihak swasta melalui skema naming rights, selain itu target kerja sama tahun ini juga signifikan. "Sekarang ini sudah ada 5, kani targetkan mungkin tahun ini kita bisa nambah sekitar 10 hingga 12 lagi," ucapnya.
Sektor bisnis yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program ini cukup beragam. Selain sektor finansial dan perbankan, ada juga perusahaan dari industri fast moving consumer goods (FMCG), otomotif, hingga pertambangan.
Terkait biaya yang dikenakan, Transjakarta mematok harga mulai dari Rp 1 miliar per tahun untuk satu halte. "Angkanya mulai dari Rp 1 miliar per tahun (per halte)," katanya.
Ia menuturkan beberapa perusahaan tengah bernegosiasi untuk kerja sama tersebut. "Karena masih proses negosiasi pasti kami juga masih menghargai confidential,” tuturnya enggan menyebutkan detail perusahaan.
Langkah Transjakarta ini sejalan dengan upaya mengoptimalkan sumber pendapatan non ticket guna meningkatkan pelayanan transportasi publik di Jakarta. Dengan semakin banyaknya mitra yang bergabung, diharapkan infrastruktur Transjakarta semakin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat.