Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita trending ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad, 13 Desember 2020, dimulai dari Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi merespons isu yang menyebut perusahaannya mendukung Haikal Hassan, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 hingga soal petisi yang meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggagalkan rencana vaksin mandiri diunggah melalui situs Change.org.
Adapula berita tentang sejumlah kontroversi masuknya vaksin Covid-19 Sinovac ke Tanah Air dan soal tidak ada dampak seruan boikot JNE di media sosial Twitter terhadap jumlah transaksi yang dibukukan perusahaan ekspedisi tersebut.
Berikut empat berita trending bisnis sepanjang kemarin:
1. Dituding Mendukung Jubir PA 212 Haikal Hassan, Bos JNE: Kami Netral
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Presiden Direktur PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Mohammad Feriadi merespons isu di media sosial yang menyebut perusahaannya mendukung Haikal Hassan, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Isu ini muncul setelah akun Twitter perusahaan @JNE_ID mengunggah ucapan selamat ulang tahun ke-30 dari Haikal pada 4 Desember 2020. Cuitan tersebut kemudian berkembang viral.
"JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral," kata Feriadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.
Sebelumnya, JNE menjadi trending topic di Twitter dengan adanya berbagai tagar #JNEKadrun hingga #BoikotJNE. Meski demikian, akun tiwtter resmi perusahaan menyebutkan tidak hanya mengunggah ucapan selamat dari Haikal Hassan saja.
Di dalamnya, bahkan termasuk ucapan selamat dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pertengahan November lalu.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. 6 Kontroversi Vaksin: Penolakan Masyarakat hingga Jokowi Tak Mau Disuntik Duluan
Pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd. Meski sudah masuk, vaksinasi tidak bisa langsung dilakukan lantaran masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Rencananya, vaksin akan mulai disuntikkan pada akhir Januari. Seiring dengan masuknya vaksin Covid-19 ke Tanah Air, sejumlah kontroversi muncul. Berikut ini sejumlah kontroversi tersebut.
1. Ribut harga vaksin di luar negeri lebih murah
Beberapa waktu lalu beredar kabar bahwa perusahaan pembuat Sinovac, Sinovac Biotech Ltd, menjual vaksin per dosis seharga US$ 1,96 (sekitar Rp 29 ribu) di Brasil. Harga ini sekitar sepuluh kali lipat lebih murah ketimbang yang dipatok untuk Indonesia.
Namun informasi itu dibantah Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir. Honesti mengatakan harga vaksin tak mungkin semurah yang dikabarkan karena biaya pengirimannya saja sekitar US$ 2. Dia juga memastikan harga vaksin di tiap-tiap negara tidak mungkin sama karena kebijakan terhadap subsidi dan pendanaannya berlainan.
“Mereka (Sinovac) sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma, yang memastikan bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak US$ 90 juta dengan pemerintah Brasil tidak tepat dan mengenai harga US$ 1.96 per dosis pun tidak tepat,” ujar Honesti pada Selasa, 13 Oktober 2020.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Tagar Boikot JNE Viral di Twitter, Bagaimana Dampaknya ke Transaksi Ekspedisi?
Presiden Direktur PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE, Mohamad Feriadi Soeprapto mengatakan tidak ada dampak pada jumlah transaksi yang dibukukan perusahaan ekspedisi tersebut usai ramai soal seruan boikot JNE di media sosial Twitter.
"Alhamdulillah kami tidak melihat itu berdampak pada jumlah transaksi, mohon doa dan dukungannya," kata Feriadi saat dihubungi, Ahad, 13 Desember 2020.
Dia mengatakan keramaian mengenai tagar itu, sejauh ini kondisinya mulai baik. Dukungan dari pengguna dan masyarakat melalui sosial media terus diterima JNE.
"Dan semua bercerita positive mengenai JNE," ujar Feriadi.
Sebelumnya ramai di Twitter yang menyebut perusahaannya mendukung Haikal Hassan, juru bicara Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212.
Isu ini muncul setelah akun Twitter perusahaan @JNE_ID mengunggah ucapan selamat ulang tahun ke-30 dari Haikal pada 4 Desember 2020. Cuitan tersebut kemudian berkembang viral.
"JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral," kata Feriadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Warga Bikin Petisi Minta Jokowi Batalkan Rencana Vaksin Covid-19 Mandiri
Sebuah petisi yang meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggagalkan rencana vaksin mandiri diunggah melalui situs Change.org. Dalam petisi itu, warga mendorong pemerintah menggratiskan pemberian vaksin bagi seluruh rakyat.
“Program vaksin mandiri adalah komersialisasi yang dapat menggagalkan vaksinasi Covid-19 karena tidak ada jaminannya setiap warga Indonesia mau dan mampu membayar biaya vaksin,” tulis penggagas petisi dalam keterangannya.
Petisi berjudul “Gratiskan Vaksin Covid-19 Untuk Semua Rakyat Indonesia!” diinisiasi warga bernama Sulfikar Amir. Hingga Ahad, 13 Desember 2020 pukul 10.10 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.290 orang. Jumlah orang yang berpartisipasi meneken petisi terus bertambah setiap menit menurut pengamatan Tempo.
Sulfikar berpandangan, vaksin harus diberikan secara cuma-cuma lantaran dari sisi aggaran, pemerintah hanya perlu menyediakan dana 1/10 dari total pagu penanganan Covid-19. “Dengan vaksin gratis, pandemi ini dapat selesai dalam waktu kurang dari setahun,” tutur dia.
Selain meminta pemerintah menggratiskan vaksin, petisi ini juga mendorong terbentuknya satuan tugas nasional vaksinasi Covid-19 di bawah Presiden. Satgas harus berisi para pakar kesehatan, pakar ilmu sosial, dan pakar ilmu ekonomi yang dapat merencanakan dan mengawasi jalannya vaksinasi secara merata dan transparan.
Baca berita selengkapnya di sini.