Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan atau Wamendag Dyah Roro Esti memantau pelaksanaan program makan bergizi gratis di SLB Negeri 5 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 21 Januari 2025. Di sekolah ini, 197 porsi makan bergizi setiap hari dibagikan kepada 98 siswa tingkat SD, 59 siswa SMP, dan 50 siswa SMA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ternyata menunya setiap hari berbeda. Tapi tentunya dengan mempertimbangkan juga bagaimana komponen gizinya,” ujar politikus Partai Golkar itu kepada wartawan di pelataran sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari ini, menu makan bergizi di sekolah itu adalah nasi, ayam katsu, sayur kangkung, dan telur. Dyah Roro mengatakan, menu makan bergizi gratis telah memenuhi angka kecukupan gizi. Ahli gizi, menurut dia, telah menghitung angka kecukupan gizi di setiap takaran.
Dyah Roro, yang tiba di lokasi pukul 08.04 WIB, terpantau membagikan makan bergizi gratis di ruang kelas SD di lantai 1 dan satu ruang kelas SMP di lantai 2. Bersama para guru yang turut mendampingi, juga berinteraksi dengan siswa-siswi berseragam hijau itu.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Philips J. Vermonte mengatakan tak ada perbedaan menu antara sekolah luar biasa dan sekolah biasa. Ia berujar, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 3.000 siswa yang tersebar di 11 sekolah. Setiap sekolah mendapatkan menu dan angka kecukupan gizi yang sama.
“Komitmen dari program makanan bergizi gratis ini adalah inklusi. Anak-anak di sekolah-sekolah, baik berkebutuhan khusus atau ekonominya kurang baik, makanannya sama di daerah yang sama,” ujarnya.
SLB Negeri 5 Palmerah menerima pasokan makan bergizi gratis dari SPPG Palmerah. Beroperasi sejak 18 November 2024, dapur makan bergizi gratis ini hingga kini secara bertahap melayani 2.978 siswa yang tersebar di 11 sekolah, terdiri dari 3 TK, 4 SD, 2 SMP, 1 MTS, dan 1 SLB.
SPPG Palmerah digerakkan oleh 50 orang karyawan. Mereka terdiri Kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, 1 asisten lapangan, dan awak dapur hingga kebersihan. Nyaris semua karyawan dan pemasok bahan baku diklaim merupakan warga setempat dan UMKM lokal.
Sejak bergulir 6 Januari lalu, makan bergizi gratis secara nasional telah terlaksana di 31 provinsi. Sebanyaj 238 SPPG disebut telah beroperasi melayani lebih dari 650 ribu penerima manfaat. Mereka terdiri siswa sekolah PAUD hingga SMK dan SLB, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Periode pertama, Januari hingga April 2025, pemerintah menargetkan 932 dapur makan bergizi gratis dapat beroperasi melayani sedikitnya 3 juta penerima manfaat. Berikutnya, periode April hingga Agustus 2025, ditargetkan jumlah SPPG mencapai 2.000 titik dan mampu melayani hingga 6 juta penerima manfaat.
Akhir 2025, pemerintah membidik 5.000 dapur makan bergizi gratis dapat beroperasi dan melayani lebih dari 15 juta jiwa penerima manfaat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.