Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Wanita Dengan Berita

Toeti Adhitama pernah bekerja di radio suara Amerika dan radio Australia. Belajar di Fakultas Sastra UI jurusan bahasa Inggris sampai tingkat 5 dan memperoleh MA dari George Washington University.

22 Januari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA bersuara bersih dengan pengucapan yang jernih. Ia membawakan siaran berita di layar TV-RI. Ia adalah Prahastoeti Prayitno Adhitama, penyiar wanita yang akhir-akhir ini menonjol dalam menerobos "hegemoni" pria di bidang penyiaran berita. Toeti masuk televisi sejak Mei tahun lalu sebagai penyiar bantuan. Tiga kali seminggu ia muncul, sendiri atau berpasangan dengan penyiar pria pada mata acara Dunia Dalam Berita pukul 21.30. Beberapa tahun silam, mungkin orang cuma sempat menduga siapa gerangan yang empunya gaya bicara yang lugas itu, ketika suaranya terdengar dari Suara Arnerika (VOA) di Washington. Itu cerita tahun 60-an, tatkala ia duduk sebagai penyiar plus reporter untuk siaran Indonesia di sana. Ia melakukan serangkaian wawancara, baik dengan diplomat, pengarang atau siapa saja, lalu menyusunnya untuk seterusnya mengudarakan sendiri. Meski waktu itu ia cukup sibuk pada jam-jam kerja (07 - 16 waktu setempat) toh waktu senggangnya tak dibiarkan melompong. Ia menyempatkan diri mengikuti penulisan kreatif di Virginia University, suatu pengetahuan yang tentu amat bermanfaat buat mendukung peningkatan mutu kerjanya sehari-hari. Ia bertolak ke AS, setelah selama dua tahun bekerja di Radio Australia sekitar tahun 1959. Sebelumnya ia pernah duduk sampai tingkat V Fakultas Sastra UI jurusan Inggeris. Dengan bekal yang sudah dimilikinya itu Toeti kemudian melanjutkan studi di George Washington University dan sampai meraih gelar MA untuk Ilmu Bahasa pada tahun 1974. Datang di Jakarta lagi semula ia berkeinginan masuk di bidang lain. Akan dicobanya masuk bidang akademi sebagai tenaga pengajar. "Eh, tahunya saya tergiur lagi dengan soal komunikasi massa", katanya. Suasana di TVRI tentu beda dengan VOA, misalnya. Namun ia cukup berbesar hari menghadapinya. "Untuk saya, di sini lebih merupakan tantangan. Banyak sekali ide-ide yang perlu dikemukakan. Kalau anda datang di TV-RI, mungkin akan merasa bangga. Dengan fasilitas yang sederhana, toh mereka cukup kreatif". Penampilannya sendiri di layar televisi dinilai banyak penonton sebagai 'tidak keliwat sibuk dengan diri sendi Ngobrol di rumahnya di Cempaka Putih, kepada Eddy Herwanto dari TEMPO, Toeti mengungkapkan : "Saya ingin menjadi alat komunikasi yang baik. Dengan busana sederhana serta dialek yang netral, saya ingin penonton mendengarkan apa yang saya sampaikan". Sekaligus ia mengutarakan keraguan apakah orang cukup menyenangi bila ada wanita menjadi pembaca warta berita. "Jarang sih yang menulis surat ke TV-RI atau mass-media", katanya. Seperti umumnya wartawan, Toeti bisa saja berada di kalangan atas atau di saat lain berhadapan dengan bakul jamu. Satu hal yang baginya masih perlu pengendalian adalah faktor emosi. "Kalau ada peristiwa mendebarkan atau lucu, saya suka terpengaruh", tuturnya. Cuma sebegitu jauh ia mencoba untuk tidak menjadi emosionil. Yang jelas, ia menyenangi pekerjaannya. Katanya: "Kalau itu menyangkut manusia saya tertarik sekali. Bergerak mewawancarai dari A ke Z, akan saya lakukan. Tapi jangan saya diminta jadi pembawa acara musik atau sebuah upacara. Saya kurang sreg". Lahir di Madiun, wanita yang suka potongan rambut pendek ini berperawakan cukupan buat ukuran televisi: tinggi 147 Cm, timbangari 46 Kg. Ia juga mengajar Sejarah Bahasa Inggeris di Fakultas Sastra UI, sebagai dosen tidak tetap. Usia? "Ah, kalau saya katakan, mungkin akan mengecewakan penonton televisi", sahut ibu dari anak yang berusia 15 dan 9 tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus