Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Melongok TV Orang Lain

Pokok-pokok kebijaksanaannya siaran iklan tv-swasta Inggeris ditentukan oleh parlemen. Persaingan tv negara dan swasta berlangsung secara sehat. Mereka memiliki perpustakaan yang lengkap.

22 Januari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengantar: Untuk nomor ini TEMPO meminta Soewardi Idris menulis. Ia kini Kepala Seksi Perencanaan Siaran Pembangunan pada Direktorat TV. Di tahun 1976, ia selama 6 bulan di Inggeris, latihan dalam bidang Pemberitaan Siaran TV. SEJAK semula, penonton TV-BBC Inggeris memang mendapat jaminan, bahwa mereka tidak akan bersesak nafas karena polusir siaran iklan maupun pesan sponsor. Mulai jam 09.00 sampai jam 23.00, acara yang dihidangkan dalam tata-warna itu tidak pernah menjadi juru bicara para pengusaha atau penyambung lidah para produser barang manapun. Sungguhpun demikian, tidak berarti, bahwa TV-BBC punya cukup duit untuk biaya operasinya. Dalam tahun anggaran 1976/1977 saja, mereka mengalami defisit sebesar 40.000.000. Untuk mengatasi musibah ini, mereka mengusulkan untuk menaikkan iuran pesawat TV dari œ 18 menjadi œ 27 setahun. Kenaikan itu tidaklah mungkin disampaikan lewat sebuah pengumuman oleh penguasa TV-BBC saja, tapi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Parlemen Bilamana Parlemen tidak merestui, jalan lain tidaklah ada, kecuali mengurangi jam siaran, menciutkan biaya, atau mengurangi karyawan. Parlemen Inggeris memang tak dapat dilangkahi begitu saJa. Mereka mempunyai waktu untuk mengurus segala sesuatu, sepanjang hal itu menyangkut kepentingan rakyat banyak. Parlemen pulalah yang memberi persetujuan didirikannya TV Swasta lewat sebuah undang-undang pada tahun 1954. Kewajibsn TV Swasta itu ialah membantu tugas-tugas TV-BBC di bidang informasi, pendidikan dan hiburan. Di samping itu, karena TVSwasta ini tidak menerima bantuan apapun dari negara, ia diberi kesempatan untuk menyiarkan iklan. Pokok-pokok kebijaksanaan siaran iklan itu ditentukan oleh Parlemen lewat undang-undang tahun 1973 (Act 1973). BOB DILAMUN CINTA Siaran iklan di TV Swasta Inggeris itu tidaklah ditumpuk pada satu jam tertentu, karena hal semacam itu dapat menjurus kepada "meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya". Umpamanya, pada jam-jam semula dipandang sebagai waktu untuk acara anak-anak, tampillah Bob Tutupoli dengan wajah jaka yang tengah dilamun cinta seraya membawakan lagu "Widuri". Atau muncullah adegan-adegan dari film-film seri yang disediakan untuk orang dewasa, yang nanti akan diputar agak malam. Sesudah Parlemen menyusun dan mensahkan undang-undang siaran iklan, maka TV-Swasta yang tergabung dalam Independent Television mengeluarkan sebuah kode etik yang secara terperinci memberi pengarahan kepada siaran iklan itu. Dalam kode etik siaran iklan itu ditekankan benar, bahwa TV-Swasta tidak boleh menyiarkan iklan-iklan yang menggambarkan kecerobohan dan ketidak-amanan (unsafe practice) seperti: seorang anak mandi di laut sendirian, seorang sopir siap mengendarai mobilnya setelah keluar dari kedai minuman keras, seorang anak menjenguk dari gedung bertingkat tinggi, dan sebagainya. Sebuah perusahaan, bagaimanapun kayanya, tidak akan dapat mensponsori sesuatu acara. Sponsorship semacam itu memang cenderung untuk mencampuri isi (materi) acara bersangkutan. Undang-undang menetapkan, bahwa panjangnya siaran iklan tidak boleh lebih dari enam menit dalam satu jam siaran. Masuknya iklan haruslah wajar, tidak mengganggu mata acara. Terdapat puluhan mata acara yang tidak boleh disponsori, antara lain acara pendidikan, agama, mata acara yang panjangnya tidak lebih dari 20 menit, dan sebagainya. Waktu iklan yang enam menit untuk satu jam siaran itu dipecah-pecah masing-masing menjadi dua menit, dengan harapan bahwa penonton tidak akan merasa dirugikan atau terganggu. Tak dapat diabaikan, bahwa siaran iklan lewat televisi mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap masyarakat konsumen. Lembaga konsumen mempunyai kewajiban untuk melindungi para konsumen ini dari tipu-daya yang terselubung dalam sebuah siaran iklan. Karena itu setiap iklan yang disiarkan, harus benar-benar sesuai dengan kenyataannya. Umpamanya, kalau Kris Biantoro mengatakan Rinso adalah detergent yang paling unggul harus bisa dicek kebenarannya, bahwa Kris sendiri memakai deterent itu Kalau harga detergent itu diturunkan dari Rp 1000 menjadi Rp 750 sekilo, maka harus dapat dibuktikan, bahwa detergent itu beratnya benar-benar satu kilo dan harganya benar-benar turun dari harga sebelumnya. BARABE Iklan-iklan tidak boleh menjurus kepada penyalah-arahan (misleading claim). Umpamanya ditawarkan sebuah jam buatan negeri X yang tahan palu, dan didemonstrasikan bagaimana jam itu dipukul dengan palu: Iklan semacam itu dapat membawa penonton, terutama anak-anak, untuk mencoba-coba memukul jam ayahnya dengan martil. Tentu saja akan barabe. Tokoh dokter atau artis yang bermain sebagai dokter untuk sebuah iklan semacam Bodrex atau Dusal sama sekali tidak dibenarkan. Rupanya jabatan dokter ini sudah lama tidak boleh dikomersialisasikan, sebab dapat mempengaruhi penonton, seolah-olah obat itu mendapat rekomendasi penuh dari dokter. CTV-Swasta lnggeris tidak menyiarkan iklan obat-obatan, rokok dan minuman keras). Persaingan antara TV-BBC yang dibiayai oleh negara dan TV-Swasta yang berdikari, tentu saja berlangsung terus, tapi secara sehat. Mereka berusaha untuk merebut peronton sebanyak-banyaknya. Sekali waktu TV-BBC mengklaim, bahwa penonton siaran beritanya adalah jauh lebih banyak daripada penonton siaran berita TV Swasta. Kontan pihak TV Swasta menangkis dengan mengatakan: "Kami tidak tahu pasti berapa besarnya jumlah penonton berita kami, tapi yang jelas setiap tahun kami memperoleh keuntungan sebesar 100.000.000". Kalau diperhatikan, mutu siaran berita kedua TV itu holeh dikatakan berimbangan. Mereka sama-sama mempunyai koresponden, wartawan film, wartawan foto yang bertebaran di seluruh negara dunia, terutama negara yang sedang membuat sejarah dengan pergolakan-perolakan. Perbedaan yang agak menyolok terjadi menjelang pertengahan tahun 1976 yang lalu, yaitu dalam pembacaan berita. Sejak bulan Maret tahun silam, TV-BBC hanya menampilkan seorang saja pembaca berita (news reader), padahal sebelumnya mereka menampilkan dua atau tiga pembaca berita. Alasan untuk menciutkannya menjadi satu orang bukanlah masalah biaya, melainkan karena dirasakan bahwa membaca berita lebih dari satu orang membuat berita cenderung untuk didramatisir. Penonton pun kelihatannya menyambut baik pembaca berita yang seorang ini. Sementara itu TV-Swasta, karena adanya unsur persaingan, tetap saja menampilkan lebih dari satu orang pembaca berita. YANG MUNCUL: SADAT Dewasa ini TV-RI kita menampilkan dua orang pembaca berita untuk acara Dunia Dalam Berita yang kelihatan cenderung kepada Dunia Dalam Features karena dilengkapi dengan berbagai bumbu dalam naskahnya. Dan ini adalah urusan kita bukan? Adakalanya kita tidak perlu terlalu membandingbanding, sebab setiap orang punya gayanya sendiri. Yang paling menarik dalam pemberitaan TV-BBC maupun TV-Swasta Inggeris itu ialah kelengkapan perpustakaannya, baik berupa film, foto, grafik, peta dan sebagainya. Dengan demikian, sejauh mungkin setiap berita tentulah dilengkapi dengan visualisasi, entah berupa film, entah berupa foto, entah berupa grafik data-data dan sebagainya. Di samping itu ketepatan komentar sebuah film sangat diperhatikan, apakah itu film berita atau film features. Kita tidak akan bingung mengikuti sebuah film berita karena ketepatan antara naskah dan gambar yang terlihat di layar. Jadi kita tidak akan menyaksikan sebuah film berita yang dalam naskah dibacakan lan Smith sedang berpidato, tapi yang muncul di layar adalah gambar Anwar Sadat. Peta dirasakan sebagai penunjang siaran berita yang cukup pentmg. Kalau ada sebuah berita mengenai Angola, mereka pasti menampilkan peta Angola dan jika ada tentu film tentang Angola. Tidak semua orang tahu di mana letaknya Kendari atau Sitiung. Dan jika tempat itu disebut-sebut, tentulah patut dilengkapi dengan peta yang jelas di mana benar letaknya tempat itu. Berbicara mengenai hiburan di kedua TV Inggeris itu, kelihatannya tidak banyak berbeda. Mereka tidak terpaut oleh lagu-lagu pop seperti yang hampir setiap malam kita saksikan di negeri kita Hiburan mereka tafsirkan secara luas, termasuk di dalamnya lawak, tarian, nyanyian, &an termasuk juga lagu-lagu pop. Tapi lagu-lagu pop ini tidak mendapat tempat yang-nyaris dominan seperti yang sering kita lihat. Hiburan dan musik untuk orang dewasa hanya meliputi 12 pCt dari seluruh acara mereka. Berita, News Magazines Features, Current Affairs dan Dokumentasi meliputi 20 pCt dari seluruh acara. Di TV-Swasta Inggeris, sandiwara dan film seri merupakan mata acara yang terbanyak, yaitu 24 pCt. Film cerita (Akhir dan Pertengahan Pekan) meliputi 10 pCt dari seluruh acara. Pendidikan dan penerangan umum sekitar 14 pCt. Mereka hanya membagi mata acara itu dalam dua bahagian, yaitu acara "ringan" dan acara "serius" Yang serius sekitar 38 pCt dan yang ringan adalah sisanya 62 pCt.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus