Pengantar: Untuk nomor ini TEMPO meminta Soewardi Idris menulis.
Ia kini Kepala Seksi Perencanaan Siaran Pembangunan pada
Direktorat TV. Di tahun 1976, ia selama 6 bulan di Inggeris,
latihan dalam bidang Pemberitaan Siaran TV.
SEJAK semula, penonton TV-BBC Inggeris memang mendapat jaminan,
bahwa mereka tidak akan bersesak nafas karena polusir siaran
iklan maupun pesan sponsor. Mulai jam 09.00 sampai jam 23.00,
acara yang dihidangkan dalam tata-warna itu tidak pernah menjadi
juru bicara para pengusaha atau penyambung lidah para produser
barang manapun.
Sungguhpun demikian, tidak berarti, bahwa TV-BBC punya cukup
duit untuk biaya operasinya. Dalam tahun anggaran 1976/1977
saja, mereka mengalami defisit sebesar 40.000.000. Untuk
mengatasi musibah ini, mereka mengusulkan untuk menaikkan iuran
pesawat TV dari œ 18 menjadi œ 27 setahun.
Kenaikan itu tidaklah mungkin disampaikan lewat sebuah
pengumuman oleh penguasa TV-BBC saja, tapi harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan Parlemen Bilamana Parlemen tidak merestui,
jalan lain tidaklah ada, kecuali mengurangi jam siaran,
menciutkan biaya, atau mengurangi karyawan.
Parlemen Inggeris memang tak dapat dilangkahi begitu saJa.
Mereka mempunyai waktu untuk mengurus segala sesuatu, sepanjang
hal itu menyangkut kepentingan rakyat banyak. Parlemen pulalah
yang memberi persetujuan didirikannya TV Swasta lewat sebuah
undang-undang pada tahun 1954. Kewajibsn TV Swasta itu ialah
membantu tugas-tugas TV-BBC di bidang informasi, pendidikan dan
hiburan. Di samping itu, karena TVSwasta ini tidak menerima
bantuan apapun dari negara, ia diberi kesempatan untuk
menyiarkan iklan. Pokok-pokok kebijaksanaan siaran iklan itu
ditentukan oleh Parlemen lewat undang-undang tahun 1973 (Act
1973).
BOB DILAMUN CINTA
Siaran iklan di TV Swasta Inggeris itu tidaklah ditumpuk pada
satu jam tertentu, karena hal semacam itu dapat menjurus kepada
"meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya". Umpamanya, pada
jam-jam semula dipandang sebagai waktu untuk acara anak-anak,
tampillah Bob Tutupoli dengan wajah jaka yang tengah dilamun
cinta seraya membawakan lagu "Widuri". Atau muncullah
adegan-adegan dari film-film seri yang disediakan untuk orang
dewasa, yang nanti akan diputar agak malam.
Sesudah Parlemen menyusun dan mensahkan undang-undang siaran
iklan, maka TV-Swasta yang tergabung dalam Independent
Television mengeluarkan sebuah kode etik yang secara terperinci
memberi pengarahan kepada siaran iklan itu.
Dalam kode etik siaran iklan itu ditekankan benar, bahwa
TV-Swasta tidak boleh menyiarkan iklan-iklan yang menggambarkan
kecerobohan dan ketidak-amanan (unsafe practice) seperti:
seorang anak mandi di laut sendirian, seorang sopir siap
mengendarai mobilnya setelah keluar dari kedai minuman keras,
seorang anak menjenguk dari gedung bertingkat tinggi, dan
sebagainya.
Sebuah perusahaan, bagaimanapun kayanya, tidak akan dapat
mensponsori sesuatu acara. Sponsorship semacam itu memang
cenderung untuk mencampuri isi (materi) acara bersangkutan.
Undang-undang menetapkan, bahwa panjangnya siaran iklan tidak
boleh lebih dari enam menit dalam satu jam siaran. Masuknya
iklan haruslah wajar, tidak mengganggu mata acara. Terdapat
puluhan mata acara yang tidak boleh disponsori, antara lain
acara pendidikan, agama, mata acara yang panjangnya tidak lebih
dari 20 menit, dan sebagainya.
Waktu iklan yang enam menit untuk satu jam siaran itu
dipecah-pecah masing-masing menjadi dua menit, dengan harapan
bahwa penonton tidak akan merasa dirugikan atau terganggu.
Tak dapat diabaikan, bahwa siaran iklan lewat televisi mempunyai
pengaruh yang besar sekali terhadap masyarakat konsumen. Lembaga
konsumen mempunyai kewajiban untuk melindungi para konsumen ini
dari tipu-daya yang terselubung dalam sebuah siaran iklan.
Karena itu setiap iklan yang disiarkan, harus benar-benar sesuai
dengan kenyataannya. Umpamanya, kalau Kris Biantoro mengatakan
Rinso adalah detergent yang paling unggul harus bisa dicek
kebenarannya, bahwa Kris sendiri memakai deterent itu Kalau
harga detergent itu diturunkan dari Rp 1000 menjadi Rp 750
sekilo, maka harus dapat dibuktikan, bahwa detergent itu
beratnya benar-benar satu kilo dan harganya benar-benar turun
dari harga sebelumnya.
BARABE
Iklan-iklan tidak boleh menjurus kepada penyalah-arahan
(misleading claim). Umpamanya ditawarkan sebuah jam buatan
negeri X yang tahan palu, dan didemonstrasikan bagaimana jam
itu dipukul dengan palu: Iklan semacam itu dapat membawa
penonton, terutama anak-anak, untuk mencoba-coba memukul jam
ayahnya dengan martil. Tentu saja akan barabe.
Tokoh dokter atau artis yang bermain sebagai dokter untuk sebuah
iklan semacam Bodrex atau Dusal sama sekali tidak dibenarkan.
Rupanya jabatan dokter ini sudah lama tidak boleh
dikomersialisasikan, sebab dapat mempengaruhi penonton,
seolah-olah obat itu mendapat rekomendasi penuh dari dokter.
CTV-Swasta lnggeris tidak menyiarkan iklan obat-obatan, rokok
dan minuman keras).
Persaingan antara TV-BBC yang dibiayai oleh negara dan TV-Swasta
yang berdikari, tentu saja berlangsung terus, tapi secara sehat.
Mereka berusaha untuk merebut peronton sebanyak-banyaknya.
Sekali waktu TV-BBC mengklaim, bahwa penonton siaran beritanya
adalah jauh lebih banyak daripada penonton siaran berita TV
Swasta. Kontan pihak TV Swasta menangkis dengan mengatakan:
"Kami tidak tahu pasti berapa besarnya jumlah penonton berita
kami, tapi yang jelas setiap tahun kami memperoleh keuntungan
sebesar 100.000.000".
Kalau diperhatikan, mutu siaran berita kedua TV itu holeh
dikatakan berimbangan. Mereka sama-sama mempunyai koresponden,
wartawan film, wartawan foto yang bertebaran di seluruh negara
dunia, terutama negara yang sedang membuat sejarah dengan
pergolakan-perolakan. Perbedaan yang agak menyolok terjadi
menjelang pertengahan tahun 1976 yang lalu, yaitu dalam
pembacaan berita. Sejak bulan Maret tahun silam, TV-BBC hanya
menampilkan seorang saja pembaca berita (news reader), padahal
sebelumnya mereka menampilkan dua atau tiga pembaca berita.
Alasan untuk menciutkannya menjadi satu orang bukanlah masalah
biaya, melainkan karena dirasakan bahwa membaca berita lebih
dari satu orang membuat berita cenderung untuk didramatisir.
Penonton pun kelihatannya menyambut baik pembaca berita yang
seorang ini. Sementara itu TV-Swasta, karena adanya unsur
persaingan, tetap saja menampilkan lebih dari satu orang pembaca
berita.
YANG MUNCUL: SADAT
Dewasa ini TV-RI kita menampilkan dua orang pembaca berita untuk
acara Dunia Dalam Berita yang kelihatan cenderung kepada Dunia
Dalam Features karena dilengkapi dengan berbagai bumbu dalam
naskahnya. Dan ini adalah urusan kita bukan? Adakalanya kita
tidak perlu terlalu membandingbanding, sebab setiap orang punya
gayanya sendiri.
Yang paling menarik dalam pemberitaan TV-BBC maupun TV-Swasta
Inggeris itu ialah kelengkapan perpustakaannya, baik berupa
film, foto, grafik, peta dan sebagainya. Dengan demikian, sejauh
mungkin setiap berita tentulah dilengkapi dengan visualisasi,
entah berupa film, entah berupa foto, entah berupa grafik
data-data dan sebagainya. Di samping itu ketepatan komentar
sebuah film sangat diperhatikan, apakah itu film berita atau
film features. Kita tidak akan bingung mengikuti sebuah film
berita karena ketepatan antara naskah dan gambar yang terlihat
di layar. Jadi kita tidak akan menyaksikan sebuah film berita
yang dalam naskah dibacakan lan Smith sedang berpidato, tapi
yang muncul di layar adalah gambar Anwar Sadat.
Peta dirasakan sebagai penunjang siaran berita yang cukup
pentmg. Kalau ada sebuah berita mengenai Angola, mereka pasti
menampilkan peta Angola dan jika ada tentu film tentang Angola.
Tidak semua orang tahu di mana letaknya Kendari atau Sitiung.
Dan jika tempat itu disebut-sebut, tentulah patut dilengkapi
dengan peta yang jelas di mana benar letaknya tempat itu.
Berbicara mengenai hiburan di kedua TV Inggeris itu,
kelihatannya tidak banyak berbeda. Mereka tidak terpaut oleh
lagu-lagu pop seperti yang hampir setiap malam kita saksikan di
negeri kita Hiburan mereka tafsirkan secara luas, termasuk di
dalamnya lawak, tarian, nyanyian, &an termasuk juga lagu-lagu
pop. Tapi lagu-lagu pop ini tidak mendapat tempat yang-nyaris
dominan seperti yang sering kita lihat.
Hiburan dan musik untuk orang dewasa hanya meliputi 12 pCt dari
seluruh acara mereka. Berita, News Magazines Features, Current
Affairs dan Dokumentasi meliputi 20 pCt dari seluruh acara. Di
TV-Swasta Inggeris, sandiwara dan film seri merupakan mata acara
yang terbanyak, yaitu 24 pCt. Film cerita (Akhir dan Pertengahan
Pekan) meliputi 10 pCt dari seluruh acara. Pendidikan dan
penerangan umum sekitar 14 pCt. Mereka hanya membagi mata acara
itu dalam dua bahagian, yaitu acara "ringan" dan acara "serius"
Yang serius sekitar 38 pCt dan yang ringan adalah sisanya 62
pCt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini