Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni buka suara soal peluang warung Tegal alias warteg dilibatkan dalam program makan siang gratis pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mukroni mengatakan respons warteg-warteg bisa bervariasi, tetapi banyak yang melihat ini sebagai peluang bisnis.
Hanya saja, Mukroni berujar, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Pertama, Mukroni menuturkan, penyesuaian operasional untuk mengakomodasi lonjakan pendapatan yang mungkin terjadi akibat program makan siang gratis. "Mungkin warteg-warteg perlu menambah stok bahan makanan, menambah staf, atau memperpanjang jam operasional," kata Mukroni kepada Tempo, Senin, 13 Mei 2024.
Kedua, pertimbangan keuangan. Meskipun program makan siang gratis berpotensi menambah pendapatan warteg, Mukroni mengatakan, warteg perlu memperhitungkan keuangan dari program tersebut. Pemilik warteg, menurutnya, perlu memastikan biaya-biaya untuk penyediaan makanan gratis. "Warteg juga harus menghitung bagaimana cara pembayarannya," ujar Mukroni.
Ketiga, soal tantangan logistik. Menurut Mukroni, warteg bisa saja menghadapi tantangan penyediaan makan siang gratis. Karena itu, harus dipastikan ada sistem yang baik untuk menyiapkan dan menyajikan makanan dalam jumlah besar.
Ketiga hal tersebut, menurut Mukroni, menjadi hal pokok yang harus diperhatikan. Sehingga jika benar-benar dilibatkan dalam program makan siang gratis Prabowo-Gibran, warteg tidak akan keteteran saat program sudahh berjalan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan harapannya agar warteg ikut kecipratan program makan siang dan susu gratis yang digagas presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Muzani, warteg yang kerap menjadi tempat makan warga Jakarta itu mampu menyajikan makanan secara cepat, bergizi, dan harganya terjangkau. Bahkan, ia berujar, warteg diminati kalangan menengah, atas, hingga bawah.
"Hampir tidak ada satu pun orang Jakarta yang terlwati untuk tida makan di tempat warung Tegal. Semua orang Jakarta, yang gedongan, yang biasa, semuanya, mesti hampir semuanya pernah makan di warung Tegal," kata Muzani, Minggu, 12 Mei 2024, dikutip dari Antara. "Jasa warung Tegal adalah memberi makan murah kepada masyarakat Jakarta."
Pilihan editor: Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN
RIRI RAHAYU | ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini