Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebaran yang sudah di depan mata boleh jadi pemicunya. Pulang mudik, kalau tak mampu pakai mobil baru, naik mobil bekas pun asyik. Itu sebabnya, permintaan benar-benar sedang berada di puncak, meskipun tak setinggi dua tahun lalu, sebelum krisis. Bedanya, dua tahun lalu itu stok menumpuk, tapi sekarang showroom mobil bekas repot mencari stok. Sedangkan gairah membeli terus pasang naik karena perusahaan-perusahaan pembiayaan (leasing) juga ikut-ikutan gencar menyediakan dana pinjaman. Kepala Cabang Kantor Pusat Operasional Olympindo Multi Finance, Surjadi Tjandra, mengakui bahwa permintaan pinjaman untuk pembelian mobil bekas naik tajam. "Pada Juni-Agustus 1999, penjualan rata-rata 70-80 unit, tapi sejak November lalu sudah sekitar 200 unit per bulan," katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo