Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setiap pasangan suami istri pernah mengalami konflik dalam rumah tangga. Permasalahan bisa muncul akibat kurang intensnya komunikasi hingga adanya kesalahpahaman yang memicu pertengkaran dalam pernikahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, sejumlah orang mungkin memilih memendam perasaan marahnya terhadap pasangan untuk menghindari konflik yang mungkin bisa berkepanjangan, terlebih lagi pada perempuan. Lantas, bagaimana ciri-ciri istri yang kecewa terhadap suami?
Tanda-Tanda Istri Kecewa dengan Sikap Suami
Perlu diketahui, setiap individu memiliki mekanisme yang berbeda dalam mengungkapkan perasaannya. Berikut beberapa ciri-ciri yang mungkin dialami oleh istri yang sedang marah kepada suami:
1. Melakukan Balas Dendam
Menurut Together Couples Counseling, ketika suami mendapati pasangannya terus mengukur siapa yang melakukan kesalahan dan membandingkannya, maka kemungkinan dia sedang marah. Beberapa istri terkadang tidak menyadari telah melakukan balas dendam karena perasaan kecewa yang tidak terbendung, seperti menghubungi mantan pacar ketika suami ketahuan berselingkuh.
2. Diam
Beberapa orang mungkin tidak mampu menangani konfrontasi dengan baik. Alih-alih marah saat merasa kesal, sejumlah perempuan lebih memilih untuk memendam perasaannya. Pasangan mungkin saja akan menolak untuk diajak berkomunikasi, menarik diri, hingga bersikap apatis dengan apa yang terjadi pada suami.
3. Perilaku Agresif-Pasif
Apabila pasangan suka menunda-nunda untuk melakukan sesuatu, bersikap cemberut, atau menjadi sangat keras kepala, maka akar penyebabnya kemungkinan karena dia sedang kecewa. Ketika hal tersebut terjadi, pasangan akan berperilaku seperti anak kecil yang mudah marah atau cengeng.
4. Menolak Berhubungan Intim
Saat kebencian muncul, perasaan putus asa dapat membuat istri enggan melakukan kontak fisik dengan suami, termasuk berhubungan seksual. Bagi perempuan, hubungan intim tidak hanya sebagai media untuk menyalurkan hasrat seksual, tetapi harus berakar pada komunikasi yang baik dan perasaan dicintai.
5. Mudah Tersinggung
Melansir marriage.com, peningkatan rasa jengkel mungkin menunjukkan ketidakpuasan yang dipendam oleh istri. Apabila pasangan sering mudah kesal, maka hal tersebut mencerminkan rasa frustasinya terhadap hubungan pernikahan yang tidak sesuai dengan harapannya.
6. Mengutamakan Orang Lain Daripada Suami
Apabila istri semakin sering menghabiskan waktu di luar rumah atau berkonsentrasi pada hobi, pekerjaan, maupun teman, maka hal itu bisa menjadi pertanda dia sedang mencari kepuasan di luar pernikahan. Perubahan tersebut mungkin mengindikasikan keinginannya untuk melarikan diri dari perasaan yang belum terselesaikan.
7. Tampak Sedih atau Tertekan
Jika istri menunjukkan kesedihan terus-menerus, maka hal itu bisa saja berkaitan dengan kekecewaannya terhadap pernikahan. Keadaan emosional yang buruk tersebut bisa sangat membebani dan memengaruhi kehidupan sehari-harinya.
8. Sering Beradu Argumen
Apabila istri sering terlibat dalam banyak pertengkaran dengan suami, maka hal itu bisa saja menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghadapi situasi tersebut dengan empati dan kesabaran agar bisa memahami masalah mendasar yang mengakibatkan konflik rumah tangga.
9. Muncul Gejala Fisik
Beberapa kemarahan terkadang dapat berujung pada masalah fisik, seperti sakit kepala atau badan yang mudah sakit. Hal itu terjadi karena kesehatan emosional sangat berhubungan erat dengan kesehatan fisik, sehingga keduanya tidak bisa diabaikan.
10. Menarik Diri dari Interaksi Sosial
Istri yang merasa kecewa mungkin menarik diri dari aktivitas dan interaksi sosial yang dulu dia nikmati. Kondisi mental yang buruk tersebut membuat istri tidak lagi menaruh minat pada apa yang disukai.
Cara Mengatasi Kekecewaan Istri
Untuk mengembalikan keintiman hubungan di antara istri dan suami, pasangan harus saling memahami akar permasalahan yang dihadapi. Adapun beberapa langkah untuk menghilangkan rasa kecewa istri sebagai berikut:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Luangkan waktu untuk berkomunikasi secara terbuka, mencari kompromi, dan menentukan penyelesaian bersama.
- Suami perlu mencoba untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman agar istri mau berbagi emosinya.
- Pastikan suami siap untuk mendengarkan keluh-kesah yang dialami istri tanpa menghakimi.
- Tanyakan perasaan dan kekhawatiran yang dirasakan istri.
- Dekati dengan pengertian dan tawarkan dukungan.