Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jamur adalah salah satu tumbuhan yang sering digunakan untuk menjadi pendamping olahan makanan. Namun sebelum mengonsumsi jamur, pastikan jamur yang Anda makan bukanlah jamur beracun. Tumbuhan yang dikenal juga dengan nama cendawan ini memiliki beberapa jenis yang beraneka ragam. Jamur kancing dan jamur kuping adalah dua di antara sekian banyak macam jamur yang dapat dikonsumsi manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari www.scitechnol.com keracunan akibat dari memakan jamur yang beracun memiliki efek yang tidak sama. Hal ini karena racun yang terkandung dalam setiap jamur berbeda tergantung kepada spesiesnya. Oleh karenanya apabila Anda keracunan jamur maka segeralah minta pertolongan pada dokter. Jangan anggap remeh hal tersebut, sebab keracunan jamur merupakan salah satu masalah bagi kesehatan. Perhatikan juga saat anak-anak Anda mengonsumsi jamur, karena mereka berisiko tinggi untuk keracunan jamur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waspada Jamur Beracun
Adapun jamur paling beracun di dunia adalah:
- Death cap ( Amanita phalloides),
- Conocy bettilaris,
- Web caps ( Cortinariusspecies ),
- Autumn skullcap ( Calerina marginata),
- Destroyin angels ( Amanitaspecies ),
- Podostron a cornu-damae dan dapperliry yang mematikan ( Lepiota )
- Brunneoincarnata
Dari banyaknya jamur yang dapat menimbulkan keracunan bagi manusia, masih banyak lagi jenis jamur yang baik untuk di makan. Karena bisa dilihat dengan mata telanjang, Anda dapat mengonsumsi jamur yang menghasilkan struktur buah cukup besar. Kandungan gizi yang tinggi dan nilai obat dalam jamur menjadikan jamur banyak dimakan oleh manusia.
Jamur Layak Konsumsi
Berikut beberapa jenis jamur yang bisa dikonsumsi:
- Jamur Tiram (sedap diolah menjadi masakan seperti di goreng dengan tepung, ditumis, dibuat sup, ada juga yang memasaknya menjadi pepes jamur).
- Jamur Kancing (memiliki ciri batang kecil serta tudung yang lembut. Saat berukuran kecil disebut white mushroom karena warnanya yang putih, lalu berubah menjadi lebih gelap ketika sudah matang, biasa disebut jamur Portobello).
- Jamur Shitake (muncul anggapan bahwa jamur ini dapat menjaga kesehatan jantung dan imun tubuh, serta berpotensi untuk melawan sel kanker).
- Jamur Merang (dinamakan merang karena tumbuh di merang atau jerami dengan habitat aslinta di daerah beriklim subtropis, seperti Asia Tenggara).
- Jamur Kuping (bertekstur kenyal serta warnanya yang hitam juga memiliki penampilan yang jelek)
- Jamur Morel (dapat ditemukan di bawah pohon kayu keras, atau di kebun buah-buahan, bahkan di area terbakar juga ada).
- Jamur Shimeji (rendah lemak dan tinggi serat, serta sumber protein, seng, vitamin B, dan tembaga. Jamur ini akan mengeluarkan rasa pedas ringan bercampur dengan rasa manis yang ringan ketika dimasak).
- Jamur Mustake (tutupnya berwarna coklat tua, bersisik, berbentuk lonceng, dan bertengger di atas batang bulat besar. Akan mengeluarkan wangi yang kuat dan pedas saat dimasak).
- Jamur Lingzhi (memiliki rasanya yang pahit, jamur ini lebih sering digunakan untuk membuat teh atau obat tonik).
- Jamur Portobello (memiliki tekstur yang lembut, berwarna coklat tua, dan tumbuh hingga diameter 5 inci saat matang).
- Jamur Lion’s Mane (berwarna putih berbentuk seperti bola dunia dan memiliki duri panjang serta berbulu lebat).
- Jamur Porcini (memiliki ciri batang yang tebal dan bulat, bertutup gemuk ketika muda. Lalu tutupnya akan menjadi rata dan sedikit terbuka saat jamur tumbuh. Dipanggang dengan minyak zaitun dan peterseli, digoreng atau direbus dengan tomat atau sebagai bahan dasar saus pasta adalah hidangan yang sedap menggunakan jamur ini).
PUSPITA AMANDA SARI